Page 33 - Hukum Perbankan Indonesia
P. 33

rintah, pemberian pinjaman kepada pemerintah dan entitas lain-lain,
                   serta pengawasan  terhadap praktik perbankan—termasuk  regulasi
                   penerbitan mata uang oleh bank-bank negara bagian.
                       Namun, keberadaan Second Bank of the United States menim-
                   bulkan kontroversi dan perdebatan politik yang intens. Presiden
                   Andrew Jackson menjadi penentang utama bank ini. Ia mengang-
                   gapnya sebagai simbol kekuasaan berlebihan yang dipegang oleh elit
                   finansial dan ancaman terhadap prinsip-prinsip demokrasi Amerika.
                   Jackson berpendapat bahwa Second Bank of the United States ini tidak
                   konstitusional serta menciptakan monopoli yang merugikan kepen-
                   tingan  rakyat  biasa,  khususnya kalangan  agraris  dan kelas  pekerja.
                   Konflik ini dikenal sebagai Bank War, sehingga Jackson mengambil
                   langkah-langkah agresif untuk membatasi kekuasaan bank tersebut.

                       Pada tahun 1832, Jackson memveto RUU yang bertujuan mem -
                   perpanjang piagam Second Bank of the United States.  Selanjutnya, ia
                                                                   24
                   memindahkan dana federal dari Second Bank of the United States ke
                   bank-bank negara bagian. Tindakan ini secara signifikan melemahkan
                   posisi Second Bank of the United States. Setelah piagam federalnya
                   berakhir pada tahun 1836,  Second Bank of the United States kehi-
                   langan  statusnya sebagai  bank nasional.  Kemudian  Second Bank of
                   the United States  beroperasi  sementara  sebagai bank negara bagian

                   di Pennsylvania sebelum akhirnya tutup pada 1841. Kejatuhan Second
                   Bank of the United States meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah
                   ekonomi dan politik Amerika. Selain itu, runtuhnya Second Bank of the
                   United States ini sekaligus menandai pergeseran sistem perbankan
                   menuju yang lebih terdesentralisasi.






                   24   Jackson memandang bank ini sebagai lembaga yang tidak hanya melampaui
                       kewenangan konstitusional tetapi juga memberikan kekuatan ekonomi yang tidak
                       proporsional kepada kelompok elite. Vetonya didasarkan pada keyakinan bahwa bank
                       nasional menciptakan ketimpangan ekonomi dan politik serta bertentangan dengan
                       prinsip kedaulatan rakyat dan demokrasi yang lebih luas (Ibid., hlm. 8).

                                                 Bab 1 Bank sebagai Lembaga Kepercayaan  17
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38