Page 31 - Hukum Perbankan Indonesia
P. 31
22
untuk menstabilkan ekonomi pasca-Revolusi Amerika Serikat. Bank
ini berfungsi sebagai agen fiskal pemerintah federal untuk menja-
lankan berbagai peran penting, termasuk mengelola penerimaan
pajak, menyimpan dana pemerintah, memberikan pinjaman kepada
pemerintah dan lembaga keuangan, serta mengawasi penerbitan
uang kertas oleh bank-bank negara bagian. Dengan memperkenalkan
elemen sentralisasi dalam sistem perbankan nasional, bank ini bertu-
juan menciptakan stabilitas keuangan dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
Namun, keberadaan First Bank of the United States menim-
bulkan kontroversi dan perdebatan. Tokoh-tokoh seperti Thomas
Jefferson dan James Madison menentang pendiriannya dengan alasan
bahwa konstitusi tidak memberikan wewenang kepada kongres untuk
mendirikan bank nasional. Mereka menganut interpretasi yang ketat
23
terhadap konstitusi. Mereka berpendapat bahwa pendirian bank ini
melampaui batas kekuasaan federal serta berpotensi memberikan
keuntungan yang tidak proporsional kepada kepentingan komersial
dan elit perkotaan.
Jefferson dan Madison juga menganggap bahwa bank ini menga-
baikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat agraris serta pedesaan, yang
dianggap sebagai fondasi utama ekonomi negara pada masa itu. Selain
itu, kekhawatiran muncul terkait kepemilikan saham oleh investor
asing yang dianggap dapat membahayakan kedaulatan ekonomi Amerika
Serikat.
Ketika Charter First Bank of the United States selama 20 tahun
berakhir pada tahun 1811, kongres memutuskan untuk tidak memper-
baruinya. Keputusan ini dipengaruhi oleh oposisi politik yang kuat
22 Macey Miller, loc. cit.
23 James Madison berargumen bahwa konstitusi hanya memberikan kewenangan
tertentu kepada pemerintah federal dan mendirikan bank nasional bukan salah
satunya. Selain itu, keberadaan bank nasional dianggap dapat mengganggu hak
kedaulatan negara bagian dalam menentukan kebijakan perbankan mereka sendiri
(Macey Miller, loc. cit.).
Bab 1 Bank sebagai Lembaga Kepercayaan 15

