Page 9 - ARCHIPELAGOS 3
P. 9
pemiliknya. Juga terlihat pusat kerajaan yang merupakan candi
bebatuan hitam dan merah yang nampak rendah, menjadi
pemandangan yang menghiasi kerajaan ini.
Mau semegah atau sekuno apa pun sebuah kerajaan sihir, mereka
pasti memiliki pasar. Pasar di Turangi sendiri cukup sumpek, orang-
orang menjajakan jualan mereka di atas daun pisang, mereka juga
nampak melakukan tawar-menawar hingga terdengar bising.
Sementara itu, di salah satu penginapan murid Archipelagos
yang saat ini sedang menjalankan widyawisata, entah untuk
yang kesekian kalinya pertengkaran antara Ayu, seorang anak
perempuan berambut kepang dengan Bastian, seorang anak laki-
laki tinggi kurus berkulit kuning langsat meledak pagi ini.
“Lihatlah! Matahari sudah makin tinggi,” gerung Ayu seraya
memperbaiki kepangan rambutnya yang lusuh. “Kalau kau lupa
taruh di mana, tak perlu pakai kaus kaki segala.”
Mereka buru-buru karena ada kegiatan penyambutan di balai
oleh Nyai Roro Salamba, Ratu Kerajaan Turangi, untuk pembukaan
widyawisata murid-murid tingkatan dua Archipelagos.
Tur ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
2
kelompok candi mereka di Archipelagos. Candi Tellu sendiri terdiri
atas 7 anak. Bastian si pembuat onar sekaligus ketua candi mereka,
Ayu perempuan cerewet nan manis yang menyukai tanaman, Sanja
si pemalu lagi peduli, Tanra si cerdas yang menyukai buku, Drio
pecinta teknologi yang menyukai makanan, Lexan pria berwajah
rupawan yang dingin, serta Nala perempuan pemberani yang akan
berdiri paling depan jika teman-temannya berada dalam masalah.
Mereka bertujuh bukanlah anak biasa seperti murid Archipelagos
lainnya. Mereka bertujuh adalah anak-anak terpilih yang akan
2 Candi bernomor tiga di Archipelagos
3