Page 13 - ARCHIPELAGOS 3
P. 13

“Kau tenggelam, Tan,” ucap Ayu. “Kau hampir saja mati. Bahkan
            hanya ritual Larung Sesaji, kau juga menganggap kita sedang
            berkompetisi. Berusaha menahan napas hampir sepuluh menit,
            kalau pemandu wisata tak mengangkatmu naik. Mungkin kau
            bukan lagi pingsan, kau bisa mati.”

               “Aku bukannya sengaja,” bela Tanra.

               “Bukannya sengaja? Maksudnya bagaimana? Otak, otakmu
            sendiri, tangan, tanganmu sendiri. Padahal tinggal naik,” gerutu
            Ayu.

               “Aku melihat sesuatu di dalam air sebelum aku benar-benar
            kehilangan kesadaran.”

               “Sesuatu apa?” tanya Nala.

               “Ikan. Seekor ikan kecil. Ikan itu bukan ikan biasa, dia seperti
            mengambil alih seluruh tubuhku dalam beberapa waktu.”

               Keenam anak lainnya saling melemparkan pandangan. Tak ada
            satu pun di antara mereka yang mengalami hal yang Tanra alami,
            bahkan mereka tak melihat ada ikan.





               Nala terduduk di kesunyian malam saat  Tanra dan yang
            lain terlelap. Bastian mendengkur cukup keras dengan tidur
            menelungkup, kakinya menendang kepala Drio sesekali membuat
            Drio terbangun sebelum memindahkan tubuhnya.

               Sementara itu, Lexan tidur dengan kepala bersandar di dinding
            dengan posisi duduk di lantai, Sanja berbaring bersama  Ayu di
            kursi panjang dengan nyaman.
               Malam itu, Nala membaca buku diari milik ibunya, Gayatri, yang
            sudah meninggal. Berharap ada informasi yang bisa dia dapatkan


                                                                          7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18