Page 12 - ARCHIPELAGOS 3
P. 12

merupakan sebuah ritual dengan menghanyutkan batang pohon
          kelapa, kemudian dilanjutkan dengan merendam tubuh selama
          mungkin di dalam air. Di dunia luar sendiri, Larung Sesaji dilakukan
          dengan pelarungan berupa sesaji berwujud miniatur kapal nelayan
          yang mengangkut sesaji, di antaranya kepala kambing, pisang raja,
          ketupat, dan lepet.

            Anak-anak itu berbaris rapi. Masing-masing membawa
          potongan batang pohon kelapa untuk dihanyutkan ke laut.
          Kemudian, seorang pemandu tur mengarahkan mereka sebelum
          berendam.

            “Ingat, jangan memaksakan diri kalian, anak-anak. Hanya sejauh
          mana kalian bisa bertahan. Dalam hitungan ketiga, tenggelamkan
          seluruh badan kalian ke dalam air. Ingat, pelan-pelan saja.

            “Satu … dua … tiga ….”

            Semua orang menenggelamkan tubuh mereka ke dalam air.
          Air  yang  tenang  namun  tidak begitu  jernih  karena  pasir-pasir  di
          dasar jadi terangkat naik karena pergerakan semua anak secara
          bersamaan.

            Di waktu itu juga, Tanra melihat seekor Ikan Capungan Banggai
          yang bercahaya. Ikan itu membuat kepalanya pening sampai
          akhirnya ia pingsan. Saat matanya kembali terbuka, ia melihat
          semua orang di sekelilingnya.
            “Akhirnya sadar juga,” ucap Drio.

            Tanra terduduk. “Apa yang terjadi?” tanyanya seraya memegang
          kepalanya yang pening. Dipandanginya sekitaran dengan bingung.
          Ia berada di sebuah ruangan berdindingkan bata merah dengan
          banyak tanaman herbal di dalamnya.





          6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17