Page 34 - Ten Myths about Israel
P. 34
orang Yahudi yang telah lama tinggal di tanah itu serta
para imigran dari Afrika Utara dan Eropa.
Pemerintahan yang berlangsung teratur hingga
kematian Sultan Suleiman yang Agung (1566) membawa
perbaikan dan merangsang imigrasi Yahudi. Beberapa
pendatang baru menetap di Yerusalem, tetapi sebagian
besar pergi ke Safad, yang pada pertengahan abad ke-16
populasi Yahudi telah meningkat menjadi sekitar 10.000
orang, dan kota ini telah menjadi pusat tekstil yang
berkembang pesat.
Tampaknya, Palestina pada abad ke-16 sebagian besar dihuni
oleh orang-orang Yahudi, dan urat nadi komersial wilayah itu
terkonsentrasi di komunitas-komunitas Yahudi di kota-kota
tersebut. Apa yang terjadi selanjutnya? Menurut situs web
Kementerian Luar Negeri Israel, inilah yang terjadi. 2
Dengan menurunnya kualitas pemerintahan Utsmani
secara bertahap, negeri ini makin diabaikan. Pada akhir
abad ke-18, sebagian besar tanah dimiliki oleh tuan
tanah tanpa hak dan disewakan kepada para petani
penggarap yang miskin, sedangkan kewajiban pajak
amat melumpuhkan dan terus berubah. Hutan-hutan
besar di Galilea dan Pegunungan Karmel gundul dari
pepohonan; rawa dan padang pasir merambah lahan
pertanian.
Dalam kisah ini, pada 1800 Palestina telah menjadi padang
pasir. Para petani yang tidak berasal dari sana—entah bagaima-
na—mengolah tanah tandus milik orang lain. Tanah tersebut
tampak seperti sebuah pulau—dikelilingi populasi Yahudi yang
signifikan—yang diperintah pemerintahan Utsmani dari jauh dan
6 Ten Myths about Israel

