Page 34 - Sejarah Kelas X
P. 34
Diakronis berasal dari kata diakronik atau dalam bahasa Latin, diachronich
yang terdiri atas dua kata, yaitu dia yang artinya melalui atau melampaui
dan chronicus yang artinya waktu. Jadi, diakronis artinya memanjang dalam
waktu, tetapi terbatas dalam ruang.
Sejarah termasuk ilmu diakronis yang mementingkan proses, seja
rah akan membicarakan suatu peristiwa yang terjadi pada suatu tempat
tertentu sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Melalui pendekatan
diakronis, sejarah berupaya menganalisis evolusi atau perubahan dari
waktu ke waktu yang memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa
perubahan itu terjadi sepanjang masa.
Tujuan konsep berpikir diakronis adalah untuk
melihat perubahan yang terjadi dalam proses perkem
bangan peristiwa sejarah tersebut. Jika hanya mem
pelajari peristiwa sejarah dalam waktu singkat, kalian
akan kesulitan menganalisis adanya perubahan. Berpikir
diakronis menuntut kalian untuk melihat peristiwa
dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, dalam berpikir
diakronis diperlukan konsep periodisasi dan kronologi.
Berpikir diakronis mengajarkan kalian untuk lebih teliti
mengamati fenomena dalam peristiwa sejarah.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam se
jarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang
Sumber: https://bit.ly/3GHOC4V
Gambar 1.24 Pembacaan Dekrit Presiden masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan sejarah ke
hidupan masyarakat dari zaman ke zaman berikutnya. Dengan demikian,
konsep ini memandang bahwa kehidupan sosial masyarakat sebagai suatu
hal yang dinamis. Artinya, semua komponen yang ada terusmenerus
berproses dan berubah dari masa ke masa secara berkesinambungan.
Konsep berpikir diakronis inilah yang digunakan dalam ilmu sejarah.
Tugas 1.8
Bacalah artikel berikut.
Dinamika Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Kata Bhinneka Tunggal Ika sering diperdengarkan dalam Pengertian Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma
setiap jenjang pendidikan. Kata ini sudah menjadi semboyan Mangrwa yang berarti walaupun berbeda, namun satu
sejak zaman Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke14. juga adanya, sebab tak ada agama yang memiliki Tuhan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam Kitab yang berbeda. Realitas yang ada pada masa itu, Hindu
Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular yang digubah pada sebagai agama resmi Majapahit, tetapi masih toleran
masa kekuasaan Raja Rajasanagara yang terkenal dengan terhadap agama Buddha dan Islam. Selain itu, karena
nama Hayam Wuruk. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika wilayah kekuasaan Majapahit yang cukup luas, yang dikenal
digunakan Kerajaan Majapahit sebagai politik kebudayaan sebagai wilayah Nusantara, diperlukan alat pemersatu
dalam menjaga keharmonisan kehidupan beragama yang dapat merekatkan beragam kebudayaan di wilayah
masyarakatnya. kekuasaannya. Oleh karena itu, Mpu Tantular menulis Kitab
20 IPS Sejarah Kelas X