Page 13 - Archipelagos 2
P. 13
“Terus Ayah bagaimana?”
Abimanyu tersenyum, mengelus rambut anaknya.
“Serandjana tidak buruk, hanya membosankan. Karena Ayah
bekerja di sana. Walaupun Ayah sejujurnya ingin merasakan
paket liburan itu. Setiap lewat dan fokus bekerja, para
penyihir terlihat bahagia di pusat kerajaan. Ayah sering iri
pada mereka yang menikmati pemandangan kerajaan.”
“Lah terus kenapa Ayah tak ikut?” Ayu bertanya.
“Ayah ada urusan di Sumatera, ada sekte penyihir baru
di sana. Selain itu Ayah harus menghadiri pertemuan
besar soal pertempuran di sekolah kalian. Ayah janji akan
bergabung setelah pelantikan. Kurasa tak akan terlambat
kalau kita bisa menikmati es krim buah naga bersama.”
Setelah makan, ketiga anak itu kembali ke kamar dan
membahas soal Kerajaan Serandjana. Kerajaan penyihir
yang tersembunyi di Pulau Kalimantan. Memiliki peradaban
terbaik di kawasan Nusantara. Pepohonan, kendaraan unik,
toko-toko, taman kerajaan, atau kantor kementerian sihir.
Semuanya dibangun ramah lingkungan.
“Serandjana berbeda dengan kerajaan atau desa
penyihir lain yang biasanya masih kental akan budaya,
kecuali Wentira,” ucap Ayu, seraya mengambil serbuk di
dalam kotak ungu, menyeduhnya dengan air hangat dan
meminumnya. Serbuk ramuan hadiah dari Edo, senior
mereka di Archipelagos.
7