Page 15 - E-Modul Berorientasi Pembelajaran Berdiferensiasi fiksss_Neat
P. 15

c.  Soepomo
                                      Pokok  pemikiran  Soepomo  tersebut  oleh  Nugroho  Notosutanto
                               ditafsirkan bahwa Soepomo mengajukan lima dasar bagi negara merdeka.
                               1. Persatuan
                                      Persatuan yang dimaksudkan oleh Soepomo adalah persatuan hidup,
                               persatuan kawulo dan gusti, persatuan antara dunia luar dan dunia batin,
                               antara mikrokosmos dan makrokosmos, antara pemimpin dan rakyatnya.
                               Soepomo  sangat  menekankan  adanya  persatuan  pemimpin  dengan
                               rakyatnya.

                               2. Kekeluargaan

                                      Karakteristik sosial bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, sehingga
                               hal ini perlu menjadi dasar bagi Indonesia merdeka. Soepomo mengkritik
                               apa  yang  disebutnya  kebudayaan  Barat.  Menurut  Soepomo,  orang  Barat
                               berpegang pada prinsip perseorangan (individualisme). Individualisme ini
                               yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa bersaing dengan sangat keras dan
                               saling  menjatuhkan.  Sementara,  orang  Timur  tidak  mengenal
                               individualisme. Dalam budaya Timur, sebagaimana Indonesia, semua orang
                               dianggap  sebagai  anggota  keluarga.  Semua  pekerjaan  dijalankan  secara
                               bersama-sama.  Oleh  karena  itu,  negara  Indonesia  merdeka  harus
                               diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan gotong-royong.
                               3. Keseimbangan lahir dan batin

                                  Setiap  manusia,  menurut  Soepomo,  dalam  pergaulan  sosial  memiliki
                               kewajiban  hidup  (dharma)  sendiri  menurut  kodrat  alamnya,  yang
                               kesemuanya itu ditujukan untuk mencapai keseimbangan lahir dan batin.
                               Batin di sini berkaitan dengan agama, keyakinan, atau kepercayaan yang
                               dimiliki masyarakat Indonesia, yang dapat menjadikan petunjuk jalan dalam
                               kehidupannya. Sementara lahir berarti hal-hal tampak, ragawi, dan fisikal.
                               Keduanya tidak dapat dipisahkan.

                               4.  Musyawarah

                                  Menurut  Soepomo,  masyarakat  Indonesia  sudah  terbiasa  melakukan
                               musyawarah  sejak  dahulu  kala.  Karena  itu,  pemimpin  negara  Indonesia,
                               menurut  Soepomo,  hendaknya  bermusyawarah  dengan  rakyatnya,  atau
                               dengan kepala-kepala keluarga dalam desa agar terwujud pertalian antara
                               pemimpin dan rakyat.
                               5.  Keadilan rakyat.

                                  Setiap  pemimpin,  mulai  dari  kepala  desa,  menurut  Soepomo,  harus
                               bertindak sesuai dengan prinsip keadilan dan cita-cita rakyatnya.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20