Page 29 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 29
bolak-balik membaca kabar dan sajak-sajak di media sosial:
di bawah langit murung musim penghujan, kami
diburu gerombolan pembunuh tak terlihat.
mereka menyusup dari
negeri jauh, seperti agama dan tikus.
mewabah menjangkit
memasuki mata, hidung, dan mulut.
Virus terus menjangkit. Ada ribuan orang bersorban
dan berjubah dari Arab Saudi, India, Thailand, Filipina, Ma-
laysia, dan berbagai tempat di Indonesia. Mereka adalah
Jemaah Tabligh yang ngotot datang untuk ijtima di Gowa.
“jangan takut virus corona, takutlah hanya kepada
tuhan!” sampai tenggorok dan paru-paru mereka
dilahap dan mati konyol. maut –yang seringkali gegabah
mencabut nyawa serampangan, kadang terasa memilih
korban dengan tepat.
Seorang dosen Ilmu Sejarah meninggal dunia setelah
melayat seorang kerabatnya yang meninggal. Kerabatnya
itu belakangan diketahui positif Covid-19. Seorang juga
meninggal di perumahan sebelah sepulang mengikuti satu
seminar di Jakarta.
Warga berdemo menolak penguburan jenazah terin-
feksi Covid-19. Pemerintah membuat penguburan khusus
korban Covid-19 di sebelah selatan kota. Mobil-mobil am-
bulans dibawa dua orang berpakaian putih seperti astronout
banyak mendengung ke selatan. Anak-anak yang semula
berangan-angan menjadi astronout mengganti cita-cita.
11

