Page 131 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 131
Kuminum susu yang ia tinggalkan begitu saja di meja,
setelah aku pastikan ia sudah benar-benar masuk ke
kamarnya, tetapi ketika sudah setengah gelas lebih masuk
di kerongkongan, rasa-rasanya susu yang ia buat tidak
berasa manis, tetapi asin pekat, segera kumuntahkan
kembali sebagian yang belum tertelan, hingga membuat
basah baju dan cela naku. Pasti ia memang berniat, sengaja
mengerjaiku, pantas saja dari tadi susu itu hanya ia pegang
saja, tanpa sedikitpun aku lihat ia meminumnya.
"DASAR GADIS NAKAL !!!" Teriakku keras-keras.
Aku hanya mendengar suara tawa terpekik, berisik,
mengusik. Aku tahu itu adalah tawa jahatnya.
#160716
NB: Teater Getir (gerakan tirta) resmi berdiri pada tanggal
16 April 2015. Mengambil nama 'getir' berarti pahitnya jamu
yang menandakan proses penyehatan sastra dan teater di
kalangan mahasiswa/i. Dan juga getir dalam arti singkatan
dari 'gerakan tirta' atau 'ilineng banyu' mengambil filosofi dari
perkataan kanjeng Sunan Kalijaga: "Anglaras ilineng banyu.
Angeli ananging ora keli" gerak atau proses dari karya sastra
dan teater UNSIQ semoga tidak tergilas oleh modernisasi
global dan terus bisa menjaga jati diri budaya bangsa
Indonesia. Gerakan Tirta semoga terus bisa mengisi ruang-
ruang seni budaya kampus serta lokalitas Wonosobo demi
UNSIQ dan Indonesia yang 'baldatun toyibatun warobbul
ghofur'.
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
131

