Page 126 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 126
Itox kiranya, berharap generasi muda sekarang dan
sekarang bisa mempunyai mental pemberani meskipun ia
hanya dari kalangan rakyat jelata.
Ketujuh, dengan judul 'Angkringan' karya Agus
WePe,...
"Aku rasa cerpen ketujuh hingga selanjutnya, biar
pembaca yang memberi komentar sendiri saja ya?"
"Iya, aku rasa baiknya juga begitu."
Lalu kami hanya berdiskusi mengenai sastra terutama
cerpen-cerpen itu tanpa kami tuliskan tekstual komentarnya.
"Tapi menurutku si, menulis cerpen itu lebih sulit
daripada menulis novel atau sastra lainnya." Katanya tanpa
perlu aku tanya.
"Lha kok bisa? Itu kan tergantung kebiasaan
penulisnya juga."
"Ya, tapi kalau cerpen itu, kita dituntut bisa
menjelaskan makna yang hendak disampaikan dalam satu
cerita, dan cerita itu sangat terbatas narasinya."
"Ya, itu memang iya, tapi kan kita juga tidak bisa
mengklaim jenis sastra mana yang terbaik diantara sastra
lainnya, kan tergantung juga kecenderungan penikmat
sastranya lebih ke jenis apa?" Sanggahku.
"Tapi cerpen dari temen-temen teater getir ini juga
keren kok."
"Ah, itu kan sudut pandangmu saja, siapa tahu kamu
juga bilang begitu biar aku senang saja kan? Hayooo?"
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
126

