Page 124 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 124
menjadi ketergantungan dan tidak mandiri. Dalam
penggunaan daya mistis yaitu hubungan pohon rambutan
dengan kelahiran tokoh aku serta kematian ibunya, terus
didobrak pada akhirannya, penulis tidak percaya lagi akan
hal-hal yang berbau mistik dan takhayul.
Ketiga, 'Rahwana Kelangan Rai' dari Samanta,
adalah penyampaian karma atau hukum cermin, bahwa
siapa yang melakukan kebaikan pasti akan dibalas
kebaikan, pun begitu juga dengan siapa saja yang
melakukan keburukan pasti akan dibalas dengan keburukan
-dalam hal ini adalah pengkhianatan-, penggunaan rai/muka
adalah simbolisasi dari sikap munafik (kenyataan yang
disembunyikan tak sesuai dengan pernyataan). Cerpen ini
disajikan dalam konsep pengembangan imajinatif dan
dibumbui dengan humor, sehingga pesan bisa lebih mudah
tersampaikan daripada disajikan dengan alur yang serius.
Satu yang menarik pada sajian cerpen ini yaitu adanya
kontak penulis yang langsung masuk ke dalam cerita untuk
mengklarifikasi kejadian.
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
124

