Page 129 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 129

Haruskah kita menimangnya,

                  Atau nyanyikan saja lagu 'nina bobo' untuknya,

                               Agar nyenyak tidurnya,

                                   Damai jiwanya.

                            Atau kita bunuh saja berdua,

                            Tembakkan saja butiran sua,

                              Tikam jumpa juga sapa.
                                   Biarkan waktu,

                           Mati membeku bersama malu,

                                Karena setiap waktu,

                                  Kita adalah rindu.

                                         Ya,

                           Aku kini punya banyak waktu,

                                        Dan,
                                     Itu artinya,

                              Aku sangat merindumu."



                                          ***

                  "Bagaimana  dengan  puisiku  ini?  Bagus  bukan?
           Setelah  membacanya,  ia  pasti  akan  menelfonku,  atau  ia
           akan  menemuiku  dan  mendaratkan  cium  manisnya  pada
           pipiku,  oh  mungkin  saja  pada  bibirku,  lalu  leburlah  sudah


           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                           129
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134