Page 41 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 41

Pembangunan  kali  ini  tampaknya  tidak  main-main,
               bahkan tempat yang sudah cukup luas ini ingin dibangun
               kembali    hingga    memiliki    dua    lantai.   Kapan
               dilaksanakannya aku tidak tahu pasti, yang jelas aku turut
               senang  apabila  tempat  ibadah  disulap  menjadi
               sedemikian  indah,  megah  dan  nyaman.  Tapi  entah
               mengapa,  seiring  berjalannya  waktu  aku  malah  merasa
               heran.  Makin  kesini  malah  makin  sering  saja  yang
               mengeluhkan  nasibnya  kepada  sang  khalik,  sebab
               bagaimanapun doa mereka sedikit-sedikit dapat terdengar
               olehku.


               Dua  hal  yang  paling  sering  kudengar—setidaknya  dari
               beberapa  jemaah  yang  melaksakan  ibadah  di  atas
               tubuhku—adalah  mereka  yang  tak  bosan-bosannya
               meminta agar ditempatkan di surga yang dijanjikan, dan
               perihal materil. Untuk yang kedua, maksudnya meminta
               akan  rejeki  yang  berlimpah.  Sungguh,  aku  tidak  habis
               pikir. Bukankah tempat ini sudah lebih dari pada cukup
               untuk  kalian,  kenapa  dan  apa  pula  yang  menjadi
               penyebab kalian berkeluh dengan kurangnya harta yang
               kalian miliki?


               Salah  satu di  antara orang itu adalah Bayu, nama yang
               kukatahui  saat  ia  tengah  berdoa  karena  seringkali
               menyebut-nyebut  nama  dirinya.  Disaat  orang-orang
               segera  bergegas  pulang  setelah  selesai  melaksanakan
               solat isya, ia tetap tak beranjak. Masih duduk dan melipat




                                         - 41 -
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46