Page 43 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 43

sini.  Mungkin  karena  itulah  aku  jadi  sulit  sekali  untuk
               mengenali  wajahnya.  Lain  halnya  dengan  Bayu,  aku
               mengetahuinya  sudah  cukup  lama.  Hanya  saja
               mengetahui nama, dan keadaannya yang pelik itu baru-
               baru ini.


               Malam ini, masih sama seperti sebelumnnya. Hanya saja
               Bayu tampak terlihat sedikit aneh, sedari tadi ia celingak-
               celinguk.  Seperti  tidak  tenang  karena  ada  sesuatu  yang
               sedang  mengintainya.  Kadang-kadang  ia  berdiri,  lalu
               duduk  lagi.  Bahkan  saat  jemaah  sudah  pada  pulang
               semua,  ia  malah  mengelilingi  seluruh  ruangan  sambil
               komat-kamit.  Apa  yang  ia  katakan  tidak  begitu  jelas,
               meski  aku  yakin  ia  sedang  melafalkan  ayat  suci.  Tapi
               untuk  apa  juga  ia  berkeliling  seperti  itu?  Di  sisi  lain,
               jarum pendek jam dinding menunjuk angka sepuluh-

               Sekitar  pukul  seginilah  aku  melihat  si  lelaki  klimis  itu
               sedang  berbincang  dengan  kepala  pengurus  masjid
               beberapa  hari  lalu,  dan  aku  berharap  hariini  ia  juga
               datang dan bertemu dengan Bayu. Aku yakin, lelaki itu
               sama  sekali  tidak  keberatan  untuk  membantu  anak  dari
               Bayu yang sedang dilanda penyakit. Yang kupikir biaya
               pengobatannya,     jauh    lebih    murah     ketimbang
               pembangunan yang ia lakukan terhadap masjid ini.


               -Tiba-tiba terdengar suara ricuh dari luar. Kulihat Bayu
               sudah tidak ada di dalam, dan pintu masjid terbuka lebar.




                                         - 43 -
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48