Page 45 - Kumpulan Cerpen Dakwh Islami
P. 45

“Bagaimana,  kok  bisa  terjadi  hal  semacam  ini?”  Tanya
               pengurus satu kepada pengurus lainnya.


               “Astagfirullah, saya juga gak tau. Yang saya tahu orang
               itu  memang  rajin  beribadah  kok,  makannya  saya  gak
               menaruh  curiga  sedikitpun  kepadanya,”  balas  satunya.
               Kemudian mereka berkeliling seperti memastikan supaya
               tidak ada barang yang hilang lagi.

               Tak  ada  yang  pernah  menyangka  termasuk  aku,  kalau
               Bayu lah yang  melakukan hal itu kemarin malam. Aku
               sangat  menyesali  pilihannya  untuk  menjadi  maling,
               karena  bagaimanapun  mengambil  kotak  amal  bukanlah
               cerminan  dari  apa  yang  ia  lakukan  selama  ini.  Meski
               begitu,  ia  tetap  pergi  ke  masjid.  Hanya  saja  kali  ini
               berbaring, dengan tubuh yang berselimut kafan, dan tak
               bernyawa  lagi.  Dari  apa  yang  kudengar,  ia  digebuki
               setelah  tertangkap  ketika  sedang  melarikan  diri.
               Kepalanya  bocor  dan  mengalami  pendarahan,  begitulah
               kira-kira yang pengurus masjid obrolkan tadi subuh.


               Sungguh  memprihatinkan.  Tak  bisa  kubayangkan
               bagaimana nasib anaknya yang sakit itu. Sudah sembuh
               atau  belum  aku  tidak  tahu  karena  keterbatasan  yang
               kumiliki  sebagai  sajadah  masjid.  Aku  hanya  terbaring,
               seperti  apa  yang  Bayu  sekarang  lakukan.  Yang  lebih
               menyedihkannya  lagi,  orang-orang  tampak  enggan
               menyolatinya.  Setelah  selesai  solat  zuhur,  beberapa




                                         - 45 -
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50