Page 13 - MATERI SALAT JAMAK QASHAR_OK
P. 13

Disusun oleh : Shohimatul Luthfah,S.Ag,M.Pd.I dan Atiqoh  Rachmah,S.Pd.I  Modul Fikih MTsN  I Sidoarjo











                                                 Motivasi


            Seorang sahabat mengadu kepada Rasulullah, bahwa kalau mengerjakan shalat tidak dapat khusyuk
            sepenuhnya.  Sering  kali  ia  masih  teringat  akan  hal-hal  lain,  termasuk  urusan  rumah  tangga,  utang
            piutang dn sebagainya
            ''Tidak ada orang yang dapat sempurna dan khusyuk sepenuhnya dalam mengerjakan shalat dari awal
            hingga akhir.'' Jawab Rasulullah..
            ''Saya bisa, ya Rasulullah, ''tiba-tiba Ali bin Abi Thalib menyela.
            ''Betul?'' tanya Rasulullah. ''Benar, Rasulullah, ''jawab Ali bin Abi Thalib dengan yakin.
            ''Jika  memang  benar  kau  dapat  sempurna  dan  Khusyuk  dari  awal  hingga  akhir,  akan  kuberikan
            sorbanku yang terbaik sebagai hadiah untukmu, ''Janji Rasulullah.
            Kemudian  Ali  bin  Abi  Thalib  mengerjakan  shalat  sunnah  dua  rakaat,  terlihat  dia  mengerjakannya
            dengan  penuh  kekhusyukan.  Setelah  selesai  ia  ditanya  oleh  Nabi.  ''Bagaimana?  Kau  bisa
            mengerjakannya dengan khusyuk dan sempurna?''
            ''Pada rakaat pertama, saya mengerjakannya dengan khusyuk, ''jawab Ali dengan muka murung. ''Dan
            pada rakaat yang kedua, ketika sujud yang terakhir saya tetap khusyuk hingga duduk tasyahud. Namun
            ketika  mendekati  salam,  barulah  hati  saya  berubah,  teringat  akan  janjimu,  ya  Rasulullah,  bahwa
            engkau akan memberikan hadiah Sorban terbagus milikmu untuk saya. Maka rusaklah kekhusyukan
            shalat saya.''
            Hal  itu  terjadi  pula  dengan  yang  lain,  ''ujar  Nabi.  ''Sebab  khusyuk  itu  diukur  oleh  Allah  sebatas
            kemampuan  manusia.  Yang  penting,  ketika  pikiranmu  terbawa  kepada  urusan  lain,  cepat-cepat
            kembalikan kepada shalatmu lagi. Dalam mengerjakan shalat , memang hendaknya seakan-akan kita
            mampu melihat dan berbicara kepada Allah. Tetapi kalau tidak mampu, asalkan kita ingat bahwa Allah
            melihat kita, itu sudah memadai.


               Tugas
               Setelah  mempelajari  teknis  dalam  kegiatan  diskusi  adalah  siswa  dibagi  dalam  beberapa
               kelompok, dan setiap kelompok diberikan tugas untuk mempratekkan tatacara shalat jama qasar,
               dan dalam  keadaan kendaraan!







            SHALAT JAMAK QASHAR [Dibalik kesulitan ada kemudahan] Modul Fikih MTsN I Sidoarjo                   13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18