Page 12 - MATERI SALAT JAMAK QASHAR_OK
P. 12

Disusun oleh : Shohimatul Luthfah,S.Ag,M.Pd.I dan Atiqoh  Rachmah,S.Pd.I  Modul Fikih MTsN  I Sidoarjo
                        selatan.
                     b. Telinga sebelah kanan tertindih kepala bagian kanan.
                     c.  Perut dada kaki  menghadap  kiblat,  kemudian  niat  dan  takbiratul  ihram, lalu membaca
                        bacaan seperti biasa dalam shalat.
                     d. Untuk  melakukan  rukuk  dan  sujud  cukup  dengan  anggukan  kepala dan  ke depan
                        pelupuk mata.
                     e.  Jika  tidak  bisa, maka  gunakan  dalam hati  selama  kita  masih sadar. Demikian dilakukan
                        hingga salam.


                 3.   Cara shalat dengan terlentang
                     a.  Dengan  cara  tidur  terlentang  kepala  ditinggikan  dengan  bantal  muka diarahkan ke
                         kiblat.
                     b.  Kemudian berniat shalat sesuai dengan shalat yang diinginkan.
                     c.  Untuk melakukan rukuk sujud cukup dengan kedipan mata.
                     d.  Jika tidak bisa gunakan dalam hati selama masih sadar.
                     e.  Adapun bacaan-bacaannya adalah seperti  dalam  bacaan shalat  biasa sampai selesai.
                  4.  Shalat dengan Isyaroh Mata dan Shalat dalam Hati
                      Saat kondisi seseorang benar-benar kritis dan yang bisa digerakkan hanya matanya, maka
                      semua rukun shalat dikerjakan dengan isyaroh mata.





            Untuk  memperluas  wawasan  tentang  pelaksanaan  shalat    jama’  dan  Qashar,  diskusikanlah  masalah
            berikut ini!


                  No.                      Masalah                                   Hasil Diskusi
                   1.   Bagaimanakah menurutmu melaksanakan shalat
                       jamak  dengan alasan terjebak macet total
                       meskipun jaraknya kurang dari 80,64 km?
                   2.   Apa yang kamu lakukan apabila dalam kondisi
                       musafir namun waktu shalat jum’at sudah datang?
                       Mengapa melakukan hal tersebut?
                   3.   Mengapa kita tetap diwajibkan melaksanakan
                       shalat meskipun dalam keadaan sakit?
                   4   Bagaimanakah cara bersuci orang yang sakit,
                       namun tidak diperbolehkan terkena air dan tidak
                       mampu menggerakkan tangannya?
                   5   Apa yang dimaksud dengan Allah tidak
                       membebani seorang hamba kecuali ia mampu
                       memikulnya? Sebutkan contohnya!





            SHALAT JAMAK QASHAR [Dibalik kesulitan ada kemudahan] Modul Fikih MTsN I Sidoarjo                   12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17