Page 40 - Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 40
7) Kerjasama antar koperasi.
Kerjasama antar koperasi adalah kerjasama antar koperasi baik
pada tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan bahkan internasional
dimaksudkan untuk saling memanfaatkan kelebihan dan melemahkan
kekurangan pada masing-masing koperasi. Sehingga hasil yang akan
dicapai akan lebih mudah dan dicapai secara optimal (Rohmat, 2016:
141). Hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi
lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama dan dengan adanya
kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan (Kopma
USM, 2014).
Berdasarkan Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15
Tahun 2021 tentang pedoman kertas kerja pemeriksaan Kesehatan
koperasi, Penilaian indikator kerjasama antar operasi didasarkan pada
hasil penelitian atas jawaban kuesioner dengan 4 pertanyaan. Untuk
setiap penetapan nilai dan skor mengacu kepada tabel dibawah ini:
Tabel 2.8 Penetapan Rasio, Nilai dan Kategori Kerjasama Antar Koperasi
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Sumber: Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun 2021
c. Kelembagaan
Kelembagaan koperasi adalah suatu pola hubungan antara anggota
masyarakat yang saling mengikat, diwadahi dalam suatu jaringan atau
organisasi dengan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat
berupa norma, kode etik aturan formal dan nono-formal untuk bekerjasama
demi mencapai tujuan yang diinginkan (Sumar’in dan Maryam, 2021).
Kelembagaan 5 (lima) indikator dengan 30 butir pertanyaan, untuk
setiap jawaban dari butir pertanyaan jika terpenuhi akan bernilai 1 dan jika
35