Page 36 - Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 36
akan mendapatkan bagian keuntungan dari pada anggota yang tidak
aktif. Koperasi bukan badan usaha yang berwatak kapitalis sehingga
sisa hasil usaha yang dibagikan kepada anggota tidak berdasarkan
modal yang dimiliki anggota, tetapi berdasarkan kontribusi jasa usaha
yang diberikan anggota kepada koperasi (Rohmat, 2016: 141).
Berdasarkan Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15
Tahun 2021 tentang pedoman kertas kerja pemeriksaan Kesehatan
koperasi, Penilaian indikator Pembagian SHU Dilakukan Secara Adil
Sesuai Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-masing Anggota
didasarkan pada hasil penelitian atas jawaban kuesioner dengan tiga
pertanyaan. Untuk setiap penetapan nilai dan skor mengacu kepada
tabel dibawah ini:
Tabel 2.4 Penetapan Rasio, Nilai dan Kategori Pembagian SHU
Dilakukan Secara Adil Sesuai Dengan Besarnya Jasa Usaha Masing-
Masing Anggota
Rasio (%) Nilai Kategori
76 < X ≤ 100 1 Sehat
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat
Sumber: Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun
2021
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Pemberian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh
besarnya modal yang tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas
jasanya juga sedikit dan begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-
kecilnya modal anggota itu sendiri. Pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal adalah Anggota adalah pemilik koperasi dan sekaligus
sebagai pemanfaatan jasa. Modal yang disetorkan kepada koperasi
pada dasarnya untuk melayani anggota dan dari pelayanan itu koperasi
diharapkan mendapatkan nilai lebih dari pendapatan dikurangi biaya.
Karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada
anggota atau sebaliknya juga terbatas yang tidak semata-mata
31