Page 12 - PENGARUH GIZI TEERHADAP ANAK AUTISME
P. 12

ISSN : 2579-7301


                  otot.  Aktivitas  fisik  yang  dilakukan  pada   tergolong  aktif,  namun  sudah  cukup
                  anak sangat  penting untuk kesehatan dan       terstruktur. Disamping itu pemenuhan gizi
                  perkembangan  serta  menurunkan  risiko        sudah    cukup     seimbang.    Sehingga
                  untuk  terjadi  kelebihan  berat  badan        meskipun aktivitas mereka yang  sebagian
                  (overweight),  obesitas  maupun  penyakit-     besar tergolong aktif namun status gizinya
                  penyakit lain  yang disebabkan oleh berat      tergolong  normal.  Aktivitas  fisik  yang
                  badan yang berlebihan (Craft,2008).            terstruktur  memiliki  banyak  manfaat
                       Aktivitas  fisik  pada  anak  dapat       untuk  anak  autis.  Beberapa  manfaat
                  berupa aktivitas sehari-hari baik di rumah     aktivitas fisik yang terstruktur antara lain :
                  maupun  di  sekolah,  kebiasaan,  hobi         perkembangan  kekuatan  dan  ketahanan
                  maupun latihan fisik dan olahraga. Untuk       dari  otot,    membangun  dan  mendorong
                  memenuhi kebutuhan aktivitas fisik anak,       harga  diri,  meningkatkan  stabilitas  dari
                  maka  baik  orangtua  maupun  guru  di         tubuh, membangun kekuatan otot, jantung
                  sekolah  untuk  seharusnya  menyediakan        dan tulang, mengembangkan keterampilan
                  aktivitas  fisik  yang  terstruktur  maupun    mengontrol         obyek         tertentu,
                  tidak  terstruktur  (Craft,2008).  Terlebih    mengembangkan  keterampilan  motorik
                  pada anak dengan autis yang kemampuan          halus  dan  motorik  kasar,    meningkatkan
                  sosialisasinya  kurang  baik,  sehingga        kemampuan  berpikir,  mengembangkan
                  mengakibatkan  mereka  terlalu  banyak         pengenalan  terhadap  benda,  warna  dan
                  aktivitas  yang  tidak  terkontrol  atau       bentuk,  dan  mengembangkan  ketahanan
                  cenderung     malas    bergerak    karena      dalam sistem kardiovaskular (Kohl,1998)
                  disibukkan dengan dunianya sendiri. Bila           Hasil  analisi  variabel  aktifitas  anak,
                  kondisi  ini  tidak  segera  diatasi  dapat    diperoleh nilai signifikansi p = 0,059 >
                  menyebabkan  gangguan  status  gizi  pada      ((0,05),  artinya  bahwa  tingkat  aktivitas
                  anak , baik   gizi  kurang atau  gizi  lebih.   tidak mempengaruhi status gizi anak autis.
                  Tetapi    bila  orang  tua  maupun  guru       Hal  ini  karena  aktifitas  anak  autis
                  disekolah  mampu  menyediakan  aktivitas       disekolah  kebutuhan  khusus  kota  kediri
                  yang terstruktur dan diet yang sesuai maka     96,55%  tergolong  aktif,  namun  terdapat
                  status gizi anak akan menjadi baik.            58,62% status gizinya normal dan 34,48%
                       Berdasarkan  hasil  analisis  data        status gizinyatergolong kurus.  Responden
                  penelitian  dengan  uji  rho  sperman’s        yang  tergolong  hiperaktif  terdapat  1
                  tentang  pola  aktivitas  anak  autis,    di   responden (3,45%), namun status gizinya
                  sekolah  kebutuhan  khusus  kota  Kediri       tergolong  normal.  Hal  ini  menunjukkan
                  didapatkan  p=0,592  >    (    )  artinya      bahwa  status  gizi  anak  autis  tidak
                  tidak  ada  hubungan  antara  pola  aktivitas   ditentukan  oleh  pola  aktifitas  anak.
                  dengan    status  gizi  anak  autis.  Hal  ini   Meskipun  pola  aktifitas  anak  tergolong
                  menunjukkan  bahwa  kemampuan  orang           aktif,  tapi    bila  orag  tua  mampu
                  tua dan guru untuk menyediakan aktivitas       menyediakan  diet  yang  seimbang  maka
                  anak  sudah  cukup  baik.  Dari  hasil         kebutuhan gizi anak akan tetap terpenuhi.
                  penelitian    yang     telah    dilakukan      Kondisi  ini  ditunjang  oleh  pengetahuan
                  didapatkan  28  responden  dengan  pola        orang tua tentang diet anak autis 31,05%
                  aktivitas  tergolong  aktif,  namun  terdapat   tergolong baik. Disamping itu pengaturan
                  16  responden  (57,1%)    status  gizinya      aktivitas anak oleh orang tua dirumah dan
                  tergolong  normal,  10  responden  (35,7%)     guru  disekolah  juga  berperan  dalam
                  status gizinya tergolong kurus dan hanya 1     pemenuhan  status  gizi  anak.    Orangtua
                  responden (3,6%) status gizinya tergolong      maupun  guru  di  sekolah    seharusnya
                  berlebih.                                      menyediakan     aktivitas   fisik   yang
                      Berdasarkan  data diatas memberikan        terstruktur  maupun  tidak  terstruktur
                  gambaran    bahwa,       aktivitas   anak      dengan     cermat     dan     terprogram
                  disekolah kebutuhan khusus dikota kediri       (Craft,2008).




                  Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 2, Mei 2017                                         123
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17