Page 30 - Cikal Cerita rakyat dari DIY
P. 30

“Memang  di  dunia  ini  penuh  dengan  keanehan,  anakku,”  jawab  Ki
                   Mangli, “tetapi, keanehan itu yang sering membuat dunia ini menjadi indah.”

                          “Aku tidak tahu maksudnya?” tanya Nyi Pangesti.


                          “Isteriku,  apa  tidak  kau  ketahui?  Apakah  kau tidak  pernah  melihat
                   embun pagi hari di balik dedaunan hutan yang sering kita minum ketika kita
                   kehabisan air?”


                          “Pasti kuingat, Pak.”


                          “Bukankah  jumlahnya  hanya  sedikit?  Akan  tetapi,  ketika  minum
                   dari  embun-embun  yang  menempel  di  beberapa  daun,  dahaga  kita  sedikit
                   terhapus?”


                          “Benar.”

                          “Bukankah itu aneh bagi mereka yang punya air yang banyak? Embun
                   jernih di balik daun diminum manusia? Itulah keanehan yang kadang-kadang

                   membuat dunia ini menjadi indah dan penuh dengan keagungan,” tutur Ki
                   Mangli sambil membetulkan iket wulung (topi) di kepalanya.

                          “Sederhana, tetapi sangat berguna ya, Pak,” tambah Sekargunung.


                          “Ya.  Yang  aneh  tapi  sangat  bermanfaat  itu  kadang-kadang  datang
                   dari yang sederhana.”

                          “Lalu bagaimana kita harus menjalankan perintah dari Gusti Adipati,

                   Kang?” tanya Ki Reksaka yang duduk berdampingan dengan isterinya, Nyi
                   Ladi. Kedua orang yang setia kepada Ki Mangli dan keluarganya itu tidak
                   banyak bicara. Mereka hanya akan berbicara kalau memang ada hal yang

                   penting.

                          “Aku sendiri sebenarnya juga tidak tahu pasti dengan perintah Gusti
                   Adipati.  Namun,  aku  percaya  permohonan  beliau  kepada  kita  pasti  tidak

                   mengada-ada.”

                          “Maksudnya, Ki?”











                                                          25
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35