Page 32 - Cikal Cerita rakyat dari DIY
P. 32
Burung bence mulai terdengar malam itu. Mereka yang sedang
bertirakat malam itu pun mendengarnya. Legiman tiba-tiba sedikit berseru
kepada Ki Mangli, “Bukankah suara burung bence itu pertanda jelek, Ki?”
“Kau takut? Banyak orang keliru menilai suara burung itu.”
“Terangkanlah, Ki!”
“Bagi kita itu pertanda baik, bukan pertanda jahat. Kita diingatkan
supaya malam ini kita berdoa kepada Tuhan agar kita diberi kemudahan dan
keberhasilan. Kita memohon dengan sungguh-sungguh. Kita jangan sampai
terlena oleh pikiran yang buruk. Itulah pertanda burung bence. Kita besok
malam akan menjalankan tugas mulia.”
Begitulah, pada waktunya mereka mengakhiri tirakat dengan istirahat.
Selain telah memanjatkan doa permohonan kepada Tuhan, mereka semua
juga harus menjaga tubuhnya. Dengan tidur yang cukup, pada waktunya
para penari dapat mementaskan seluruh kemampuannya.
27