Page 28 - Indara dan Siraapare
P. 28
Indara Pitaraa menyapa pemuda itu dengan ramah.
Setelah mengetahui maksud dan tujuan mereka, La Poleang
pun menceritakan tentang apa yang sedang menimpa
desanya. Desa mereka diserang oleh kawanan bajak laut
yang sering merampok dan membunuh orang di lautan.
Perampok ini mencari pemukiman di darat karena kapal
mereka rusak akibat hantaman badai.
Mereka merampas seluruh harta benda penduduk
desa dan membunuh kepala desa. Kawanan bajak laut yang
dipimpin oleh La Kapopo juga merampas hasil kebun orang
desa. Seluruh penduduk desa tidak berani melawan karena
La Kapopo sangat kuat.
“Kakakku bernama Sangada adalah orang paling kuat
di kampung Sabampolulu ini. Sayang, saat menolong orang-
orang desa ia terbunuh oleh La Kapopo,” kata La Poleang
dengan sedih.
“Karena itulah aku berniat untuk menumpas semua
kejahatan La Kapopo,” ucapnya lagi.
Mendengar hal itu Indara Pitaraa dan Siraapare
menjadi gusar. Kawanan Tobelo memang sangat kejam.
Mereka membunuh para nelayan yang tidak mau membagi
hasil tangkapan.
“Kita harus melawan kawanan Tobelo!” kata Siraapare
21