Page 35 - PPKn Kelas X - Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
P. 35

b.  Pola operasi pertahanan bertujuan menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari musuh,
                     menggunakan jenis operasi intelijen tempur dan teritorial. Sifat operasi pertahanan ini
                     adalah defensif-strategis dan ofensif-strategis. Perlawanan rakyat dan pertahanan sipil
                     merupakan unsur yang penting dalam kekuatan perang dengan angkatan bersenjata sebagai

                     intinya.

             d. Pertahanan dan keamanan rakyat semesta
                 Kelemahan-kelemahan dalam doktrin perata yang perlu diperbaiki sebagai berikut:
                1. Upaya pecegahan  terjadinya subversi, infiltrasi, dan pemberontakan.
                2. Upaya pecegahan  adanya serangan mendadak dari luar.
                3. Upaya mengamankan jalan-jalan pendekatan ke wilayah Indonesia dengan mengadakan kerja
                     sama pertahanan-keamanan di wilayah Asia Tenggara.

          Tanggal 17 - 28 November 1967 dalam Rapat Kerja Hankam di Jakarta merumuskan pelaksanaan
         Doktrin  Hankamnas yang di kenal dengan nama Sishankamrata, berisi tentang:

               1) Sasaran Operasi Hankamnas
                 a) Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan nasional negara RI.
                 b) Menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI.
                 c) Ikut serta dalam pemeliharaan kemampuan Hankam di Asia Tenggara oleh negara-negara Asia
                 Tenggara, bebas dari campur tangan asing.
               2) Pola-pola Operasi Hankamrata
                 a) Pola Operasi Pertahanan.
                 b) Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri.
                 c) Pola Operasi Intelijen Strategis.
                 d) Pola Operasi Kerja Sama Hankam Asia Tenggara

                   Operasi Hankamrata menggunakan jenis operasi intelijen, tempur, khusus, teritorial dan
         keamanan-ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Penggunaan sistek dan sissos dilaksanakan secara serasi,
         berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi.
                  Dalam Hankamrata, ABRI sebagai inti mempunyai fungsi tempur, teritorial, intelijen, dan

         keamanan-ketertiban masyarakat, dalam hubungannya dengan cadangan nasional maupun rakyat
         sebagai landasannya. Hankamrata dapat dibagi dalam komponen-komponen kekuatan:

             1) Unsur-unsur ABRI
             2) Unsur-unsur Non-ABRI
             3) Unsur-unsur ABRI mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
                  a. Unsur pembina dan pengendali kekuatan dan kemampuan Hankamnas terdiri dari TNI:
                     AD, AL, AU, dan fungsi utamanya pembinaan kekuatan dan kemampuan Hankamnas,
                      Kepolisian RI (Polri) fungsi utama pembinaan kekuatan dan kemampuan ketertiban
                     masyarakat (Kamtibmas).
                 b. Unsur pengguna dan pengendali kekuatan serta kemampuan Hankamnas, terdiri dari :
                     1. Ofensif strategis, mampu meniadakan usaha dan persiapan musuh untuk melakukan
                         serangan/invasi terhadap RI, dan menangkis gerakan musuh di laut dan udara, sebelum
                         dapat mendaratkan pasukannya di wilayah kekuasaan negara.





                                                                                                           27

       E-Modul PPKn Kelas X | KD 3.2
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40