Page 37 - PPKn Kelas X - Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
P. 37

2. Tahap operasi ofensif strategis bertujuan menghancurkan kekuatan perang musuh atau
                 memaksanya  menyerah baik dalam bentuk ofensif awal maupun ofensif balas. Operasi ofensif
                 strategis digunakan  apabila perbandingan antara kekuatan perang tidak menguntungkan pihak

                 musuh.


        f.    Penyelenggaraan pola operasi pertahanan
            1.Operasi udara diselenggarakan untuk menghancurkan sumber kekuatan nasional musuh,

               menghancurkan kekuatan perangnya dan meniadakan mobilitasnya, mengamankan sumber kekuatan
               nasional.
            2.Operasi-operasi di lautan dilaksanakan untuk menguasai perairan penting dalam menyelenggarakan
               operasi pertahanan secara keseluruhan, menghancurkan kekuatan perang musuh, terutama kekuatan-

               kekuatan maritimnya.
            3.Operasi di daratan diselenggarakan untuk merebut dan menguasai sumber  kekuatan nasional musuh,
               menghancurkan kekuatan nasional musuh, menghancurkan kekuatan perang musuh terutama yang
               berada di wilayah daratan, mempertahankan dan membina daratan nasional, terutama sumber

               kekuatan nasional terhadap serangan musuh.
            4.Bentuk-bentuk operasi dalam rangka operasi pertahanan:
                 1)Operasi perlawanan daerah (setempat/lokal), untuk mempertahankan posisi dan medan-medan
                    penting yang sangat menentukan bagi kelanjutan operasi.

                 2)Operasi perlawanan wilayah dilaksanakan apabila musuh telah menguasai sebagian besar wilayah
                    kita.
                 3)Operasi gerilya adalah operasi fisik yang menjadi inti dari operasi perlawanan wilayah.
                 4)Operasi balas dilakukan sebagai tahap terakhir dari pola operasi pertahanan di mana keunggulan

                     terhadap musuh sudah diperoleh.
                 5)Penggambaran pelaksanaan operasi menghadapi kegiatan musuh berdasarkan pembabakan
                    kegiatan musuh sebagai berikut:
                     a.Babak musuh masih berada di luar wilayah nasional, baik di wilayahnya sendiri maupun

                        dalam perjalanan.
                     b.Babak musuh di wilayah udara dan laut nasional Indonesia.
                     c.Babak pendaratan di pantai dan usaha perluasan daerah tumpuan.
                     d.Babak musuh berhasil menguasai sebagian wilayah NKRI

                       e.Babak musuh menguasai sebagian besar atau seluruh wilayah NKRI.
                     f.Babak musuh kehilangan momentum dan keunggulannya sehingga minimum tercapai
                        keseimbangan kekuatan.
               II. POLA OPERASI KEAMANAN DALAM NEGERI

                 Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri merupakan kerangka tetap utuk menggunakan segala

                 unsur kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau mengembalikan kekuasaan
                 pemerintahan negara RI terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.






                                                                                                           29

       E-Modul PPKn Kelas X | KD 3.2
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42