Page 36 - PPKn Kelas X - Ketentuan UUD NRI Tahun 1945 Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
P. 36
2. Defensif strategis, mampu menangkis serangan udara musuh sebelum ia mencapai objek
vital,baik di darat maupun di laut, menghalau dan menggagalkan setiap serangan musuh
dengan menghancurkan kesatuannya sebelum mereka bergerak lebih lanjut.
3.Unsur kamtibmas yang mampu memelihara dan mengendalikan Kamtibmas
c. Komponen-komponen teritorial terdiri dari badan pembina teritorial, menyelenggarakan
pembinaan teritorial, mobilisasi, dan demobilisasi pada saat yang diperlukan, menunjang secara
fisik operasi Hankam serta menjalankan perlawanan wilayah dalam waktu yang lama.
d. Komponen-komponen cadangan nasional yang mampu memperbesar kekuatan aktif ABRI dalam
jumlah golongan kualifikasi serta dalam waktu dan tempat yang diperlukan. Komponen cadangan
terdiri dari purnawirawan ABRI, mahasiswa, unsur-unsur perlawanan rakyat (Wanra) serta unsur-
unsur keamanan rakyat (Kamra) untuk membantu Kamtibmas.
4) Unsur-unsur Non-ABRI
Angkatan Bersenjata Republik Iindonesia (ABRI) sebagai inti Sishankamrata didukung kekuatan
rakyat yang terlatih (Ratih). Pada dasarnya seluruh rakyat harus memperoleh latihan kemiliteran
yang ditujukan kepada perwujudan tannas, ideologi, dan fisik rakyat terlatih masuk ke sektor
pertahanan militer: Wanra dan Kamra, dan sektor pertahanan sipil berasal dari unsur hansip.
Kekuatan fisik dan teknologi bermakna strategi kekuatan fisik manusia dan kelengkapan teknologi
berupa keterampilan yang diperlukan untuk memelihara atau membuat alat perlengkapan.
Sedangkan Sissos adalah pengintegrasian semua unsur kekuatan sosial secara menyeluruh, teratur,
interaktif, berdaya guna, dan berhasil guna yang diwujudkan dalam suatu pola tertentu yang
merupakan kondisi atau alat untuk memenangkan perang. Pola operasi pelaksanaan
Sishankamrata dikenal sebagai berikut:
1.Operasi pertahanan ialah kerangka yang tetap dalam menggunakan segala unsur, kekuatan, yang
berfungsi sebagai alat untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan negara, dan keutuhan bangsa
Indonesia terhadap serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang negara lain.
2.Tujuan : untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh.
3. Sifat : menggunakan Sistatek dan Sistasos secara serasi agar tercapai, hasil maksimal. sesuai
dengan tingkat serangan dan ancaman nyata musuh serta persenjataan yang digunakan maka
operasi pertahanan dapat berada dalam bidang perang terbatas maupun perang umum.
e. Tahap-tahap operasi pertahanan
Pola operasi pertahanan dibagi dua tahap, yaitu :
1. Tahap operasi defensif strategis digunakan apabila perbandingan kekuatan perang musuh terhadap
kekuatan perang, sedemikian rupa sehingga tidak memungkinka melakukan operasi ofensif strategis.
Operasi defensif strategis diselenggarakan berlandaskan:
a) Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan negara RI.
b)Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis-garis komunikasi antarpulau.
28
E-Modul PPKn Kelas X | KD 3.2