Page 12 - 2017 PhET
P. 12
2
Salah satu media pembelajaran yang diyakini cocok dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika tersebut adalah program aplikasi
berbasis Virtual Laboratory PhET Simulation. Penggunaan program aplikasi
Multimedia PhET simulation ini dengan pertimbangan: (1) program tersebut
menyediakan simulasi fenomena fisika berbasis penelitian secara gratis,
menyenangkan, interaktif, dan bisa mengajak peserta didik untuk belajar dengan
cara-cara mengeksplorasi secara langsung, (2) dengan program ini, peserta didik
bisa lebih real mengamati fenomena yang ada, dan (3) dengan menggunakan
Program Multimedia PhET simulation diharapkan peserta didik akan lebih
memahami pokok bahasan Gelombang dan hal-hal yang terkait di dalamnya karena
program tersebut memiliki fasilitas yang interaktif dan eksploratif.
Untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta didik
tersebut, diberikan tindakan berupa penggunaan multimedia PhET simulation.
Pemilihan multimedia PhET simulation dengan pertimbangan bahwa PhET
merupakan gambar bergerak atau animasi interaktif yang dibuat layaknya
permainan di mana peserta didik dapat belajar dengan melakukan eksplorasi.
Simulasi-simulasi tersebut menekankan korespondensi antara fenomena nyata dan
simulasi komputer kemudian menyajikannya dalam model-model konseptual fisis
yang mudah dimengerti peserta didik. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
hasil belajar perserta didik dilakukan penelitian tindakan dengan judul
“Penggunaan Multimedia PhET simulation untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Peserta Didik pada Pokok Bahasan Gejala Gelombang di Kelas XII-
IPA2 SMAN 5 Pandeglang pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat teridentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut.
1. Rata-rata hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika khususnya pada
konsep persamaan umum gelombang masih rendah di bawah KKM sebesar
72,00, yaitu sebesar 64,94.
2. Persentase peserta didik yang telah mencapai KKM sebesar 29%.
3. Aktivitas peserta didik pada pembelajaran fisika relatif rendah hal ini antara
lain disebabkan guru lebih banyak menggunakan metode konfensional.