Page 78 - 0. Buku Publikasi Ilmiah
P. 78
63
Melihat kondisi umum yang ada di SMAN 17 Pandeglang tersebut, tentunya
masih sangat membutuhkan banyak perjuangan dan perhatian untuk segera
terpenuhinya salah satu standar nasional pendidikan, yaitu standar pendidik dan
tenaga kependidikan. Sedangkan tuntutan untuk mempu menghasilkan lulusan yang
bermutu sudah menjadi kewajiban.
Keprihatinan yang muncul dan segera memerlukan upaya perbaikan adalah
sebagian besar dari guru (pendidik) mengajar tanpa membuat perencanaan, hal ini
bisa diketahui dengan mudah dari tidak tersedianya dokumen kurikulum di sekolah.
Dari hasil wawancara dan observasi dengan guru sebelum diberikan perlakuan,
diketahui dari 17 orang guru, hanya ada 3 s.d. 4 orang guru yang telah menyusun
silabus dan RPP atau sekitar 17% s.d. 20%. Hal ini tentunya sangat jauh dari
terpenuhinya amanah permendiknas no. 41 tahun 2005 tentang standar proses
pendidikan bahwa guru harus membuat atau menyusun perencanaan pembelajaran
yang meliputi silabus dan RPP.
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar guru belum pernah mengikuti
diklat pengembangan silabus dan RPP sehingga mereka merasa kesulitan dan
khawatir keliru. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun silabus
dan RPP dilakukan pola pembinaan dengan menerapkan model pembinaan Contoh
Latih Kontrol Kerja Mandiri (CLKKM) Guru. Dipilihnya model pembinaan
CLKKM Guru ini dengan beberapa pertimbangan, antara lain: 1) efektivitas dan
efisiensi dengan mengingat jumlah personil guru yang tidak terlalu banyak,
sehingga pendekatan ini sangat memungkinkan untuk dilakukan secara perorangan,
2) daapat meningkatkan hubungan personal dan pola pembinaan, 3) segera dapat
dicarikan solusi terhadap masalah atau kesulitan yang dihadapi guru secara
perseorangan.