Page 3 - Renstra Kembang Kultur Sekolah
P. 3

BAB II

                                                    KAJIAN PUSTAKA




                        A. Konsep Dasar Kultur Sekolah

                             Secara  harfiah  kultur  dapat  diartikan  sebagai  kualitas  internal-latar,

                        lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim yang dirasakan oleh seseorang. Secara
                        definisi, kultur dapat didefinisikan sebagai kualitas kehidupan (the quality of life)

                        dalam  suatu  organisasi,  termanifestasikan  dalam  aturan-aturan  atau  norma,  tata
                        kerja,  kebiasaan  kerja  (work  hebits),  gaya  kepemimpinan  (operating  styles  of

                        principles)  seorang  atasan  maupun  bawahan  (Hodge  and  Anthony  dalam
                        Pengembangan Kultur Sekolah: 12).

                             Kualitas  kehidupan  organisasi,  baik  yang  terwujud  dalam  kebiasaan  kerja
                        maupun  kepemimpinan  dan  hubungan  tersebut  tubuh  dan  berkembang

                        berdasarkan  spirit  dan  keyakinan  tertentu  yang  dianut  organisasi.  Karena  itu,

                        kultur organisasi juga didefinisikan sebagai spirit dan keyakinan organisasi yang
                        mendasari  lahirnya  aturan-aturan,  norma-norma  dan  nilai  yang  mengatur

                        bagaimana  orang  harus  bekerja,  bagaimana  seorang  anggota  organisasi  harus
                        berhubungan  secara  formal  maupun  informal  dengan  orang  lain,  sistem  dan

                        prosedur  kerja  yang  mengatur  bagaimana  kebiasaan  kerja  seharusnya  dimiliki

                        seorang  maupun  angota  organisasi  (Tirington  and  Weightman,  dalam
                        Pengembangan Kultur Sekolah: 13).

                             Berdasarkan  pengertian  kultur  organisasi  di  atas,  maka  konsep  kultur
                        organisasi dapat dipahami dari dua sisi, yaitu pertama, memahami kultur ditinjau

                        dari  sisi  sumbernya.  Kultur  bersumber  dari  spirit  dan  nilai-nilai  kualitas
                        kehidupan. Bila suatu organisasi menganut nilai religius maka organisasi tersebut

                        memiliki  kultur  religius.  Beberapa  spirit  dan  nilai-nilai  yang  patut  dianut  oleh

                        sebuah organisasi sebagaimana disarankan oleh Tirington and Weightman adalah
                        spirit  dan  nilai  disiplin,  spirit  dan  nilai  tanggung  jawab,  spirit  dan  nilai

                        kebersamaan,  spirit  dan  nilai  keterbukaan,  spirit  dan  nilai  kejujuran,  spirit  dan
                        nilai  semangat  hidup,  spirit  dan  nilai  sosial  dan  menghargai  orang  lain,  serta

                        persatuan dan kesatuan.



                 R e n s t r a   K e m b a n g   K u l t u r   S e k o l a h   b y   E d i   S u p r i y a n t o ,   S .   P d .    Page 7
   1   2   3   4   5   6   7   8