Page 7 - Renstra Kembang Kultur Sekolah
P. 7
eksterior dan interior, kebiasaan dan rutinitas, peraturan-peraturan, cerita-cerita,
upacara-upacara, ritus-ritus, simbol, logo, slogan, bendera, gambar-gambar, tanda-
tanda, sopan santun, dan cara berpakaian. Lapisan yang tidak dapat diamati dan
dimaknai secara jelas berintikan norma prilaku bersama warga sekolah.
Lapisan pertama kultur berupa norma-norma kelompok atau perilaku yang
telah lama dimiliki kelompok. Norma perilaku ini umumnya sukar diubah.
Lapisan pertama ini biasa disebut dengan artifak. Lapisan kedua berupa nilai-nilai
bersama yang dianut kelompok berhubungan dengan apa yang penting, yang baik,
dan yang benar. Lapisan kedua semua tidak dapat diamati karena terletak di dalam
kehidupan bersama. Jika lapisan pertama berintikan norma perilaku bersama sukar
diubah, lapisan kedua yang berintikan nilai-nilai dan keyakinan yangat sukar
diubah serta memerlukan waktu lama untuk berubah.
Dalam Buku Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah: 3 kultur sekolah
diilustrasikan sebagai berikut:
- halaman/tanaman yang rapi
- gedung yang bersih, dengan interior yang
Fisik selaras dengan kegunaan ruangan
- dan sebagainya Nyata /
Artifak dapat
- Aktivitas ekstrakurikuler, missal: kesenian, diamati
olahraga, kerohanian, pramuka, dll
Perilaku - Santun antar warga sekolah, sapa-menyapa
- Dan sebagainya
- Lingkungan yang bersih, indah, dan asri
membuat belajar dan bekerja menjadi
Keyakinan nyaman dan tidak mudah bosan.
- Dan sebagainya
Abstrak/
Tersembunyi
- Harmoni
- Kerja keras akan berhasil
Nilai - Sekolah bermutu adalah hasil berja bersama
- Sekolah dengan masyarakat
Asumsi
Gambar 3. Ilustrasi Kultur Sekolah
R e n s t r a K e m b a n g K u l t u r S e k o l a h b y E d i S u p r i y a n t o , S . P d . Page 11