Page 27 - 0. Buku Fisika SMA Kelas X
P. 27
rata-ratanya. Hal ini berarti, proses pengukuran mempunyai
ketepatan yang tinggi. Ukuran ketepatan dinyatakan dengan
kesalahan rambang (random).
b. Kalibrasi alat
Kalibrasi atau peneraan adalah mencocokan harga-harga yang
tercantum pada skala alat ukur dengan harga-harga standar.
Kalibrasi ini dilakukan bukan hanya untuk alat yang baru dibuat,
tetapi diwajibkan juga untuk alat ukur yang sudah lama dipakai.
Kalibrasi harus dilakukan secara berkala. Hal ini perlu dialakukan
untuk menghindari kesalahan dari alat yang digunakan karena
adanya keausan atau hal-hal lainnya.
c. Ketelitian (akurasi)
Ketelitian atau akurasi didefinisikan sebagai persamaan antara
hasil pengukuran dan hasil yang sebenarnya secara pasti tidak
pernah diketahui, yang dapat ditentukan hanyalah harga
pendekatan yang dianggap benar. Perbedaan antara harga yang
diukur dan harga yang diangap benar, termasuk kesalahan
sistematis. Makin kecil kesalahannya, proses pengukuran diangap
makin teliti. Faktor yang menentukan proses pengukuran adalah
slat ukur, benda ukur, proses pengukuran, lingkungan, dan orang
yang melakukan pengukuran.
d. Kepekaan (sensitivitas)
Kepekaan atau sensivitas didefinisikan sebagai kemampuan alat
ukur untuk mendapatkan suatu perbedaan yang relative kecil dari
harga hasil pengukuran.
D. Aturan penulisan angka penting
1. Dalam penulisan angka penting, kita harus memperhatikan anturan
penulisannya.
Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh: 325 gram : terdapat tiga angka penting
246,4 gram : terdapat empat angka penting
2. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka
penting.
Contoh: 40,25 cm : terdapat empat angka penting
505 sekon : terdapat tiga angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol baik di
sebelah kanan atau di sebelah kiri koma decimal termasuk angka
Fisika Kelas X 15