Page 43 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 43
gurun. Dia berburu sendirian. Daerah jelajahnya untuk seluruh
komunitas Minang. Sebuas-buasnya harimau bisa dijinakkan
asalkan tahu kiaatnya. Jangan coba-coba menyinggungnya
apalagi melecehkan.
3. Hitam lambang Ketabahan, sabar dan ikhlas sitatnya
orang Luhak Limapuluh Kota. Maskotnya kambing, hewan tak
banyak tingkah. Dia tidak suka berkelahi seperti familinya
domba. Semua daun dimakan, semua orang disukainya.
Penduduknya ramah, santun familiar. Mereka terkenal dengan
ungkapan; Aia Janiah Sayaknyo Landai, Ikannyo Jinak
Barapuangan.
Seperti halnya kepemilikan marawa ciri khas 3 luhak, kini
sudah menjadi warna kepribadian Minangkabau seluruhnya:
bermartabat, pemberani dan berbudi luhur. Namun, menurut
Datuak Marajo Sungut dalam bukunya :”Tambo Manangkabau”,
Solok bukanlah bagian dari Luhak Tanah Datar, tapi
merupakan luhak keempat dengan warna hijau dan maskot
anjing. Kalau ini benar, maka warna hijau merupakan
kepribadian orang Solok yang damai dan teduh. Sedangkan
anjing adalah hewan paling setia kepada tuannya (pemimpin).
C. TAMBO ALAM MINANGKABAU
Orang Batak mengatakannya Tarombo atau Babad dalam
istilah Jawa adalah silsilah keturunan nenek moyang. Tambo
Alam Minangkabau ialah riwayat keturunan Sultan Maharajo
Dirajo beserta rombongan dari Rumania. Mereka mendarat di
puncak Gunung Marapi yang waktu itu pulau Sumatera sedang
tenggelam. Entah beberapa lama kemudian air pun mulai
susut, lalu nenek moyang membangun perkampungan di
Pariangan Padang Panjang. Kemudian menyebar ke daerah-
daerah sekellingnya sehingga berdirilah Luhak Tanah Datar,
14
Yus Dt. Parpatih