Page 52 - Buku Menyikapi Wajah Minangkabau
P. 52
menceritakan sejarah dan 98% berisikan lumpur. Konotasi
lumpur adalah sampah atau sesuatu yang tidak berguna.
Tapi umumnya masyarakat Minangkabau sampai sekarang
masih mempercayai Kalau tambo adalah sejarah. Seluruh
berita tambo benar adanya. Sebaliknya kaum terpelajar
Minang mengatakan kalau semua itu dongeng yang sejak lama
membodohi masyarakat. Ada juga yang mengatakan berita
tambo hanya mitologi guna menaikkan harkat suku bangsa
sendiri saja.
Tentang siapa Sultan Iskandar Zulkarnain ayahnya Sultan
Maharajo Dirajo itu, ada dua versi berbeda. Versi pertama
mengatakan bahwa Sultan Iskandar Zulkarnain adalah raja
Macedonia penakluk 3 benua, yaitu ; Benua Eropa, Benua Asia
dan Benua Afrika. Dialah ayah dari 3 bersaudara yang
kemudian menjadi raja di Rumania bernama Maharajo Alif,
Maharajo Dipang mendirikan kerajaan di Tiongkok dan
adiknya si bungsu bernama Maharajo Dirajo membangun
Minangkabau di pulau Sumatera.
Versi kedua menuturkan. bahwa Iskandar Zulkarnain itu
adalah cucu Nabi Adam dari anak terakhirnya bernama Zihis
Alaihisalam. Sebagaimana diketahui bahwa Siti Hawa
melahirkan anak 20 kali. Kecuali anak terakhir, semua
dilahirkan kembar laki-laki dan perempuan. Menurut sari’at
waktu itu mereka diharuskan kawin silang, maka Lihis yang
dilahirkan tunggal tidak kebagian jodoh. Oleh sebab itu dia
dikawinkan dengan bidadari dari surga. Dari pasangan inilah
lahir seorang anak laki-laki bernama Iskandar Zulkarnain.
Ada perbedaan berita tentang siapa Dirajo Iskandar
Zulkarnain itu. Tapi keduanya punya kesamaan tentang anak-
anaknya, yaitu: Maharaja Alif, Maharaja Dipang (Jepang) dan
Maharaja Diraja.
Menyingkap Wajah 23
Minangkabau
Paparan Adat dan
Budaya