Page 22 - MATERI PUASA PONRO 2021 XI_Classical
P. 22

diambil dari kata yang bermakna, menghindar, menjauhi atau menjaga diri.

                               Kalimat perintah Ittaqullah secara harfiyah berarti hindarilah, jauhilah atau
                                                           36
                               jagalah dirimu dari Allah Swt.
                                      Hikmah puasa sangat banyak, baik yang bersifat spiritual maupun yang
                               bersifat  material,  jasmani  maupun  rohani.  Diantara  hikmah-hikmah  puasa

                               dapat dikelompokkan menjadi:
                               1.  Disiplin Rohaniah

                                        Puasa  melepaskan  manusia  dari  pada  ikatan  kehewanan,  karena
                               hanya  binatanglah  yang  tidak  sanggup  menahan  seleranya.  Tidak  sanggup

                               menahan  syahwat  birahinya  dan  hanya  takut  kepada  apa-apa  yang
                               dilihatnya. Sebagaimana pendapat Sidi Gazalba ;
                               Tidak ada jariku yang lebih kuat dan pada makan dan minum serta berhubungan

                               dengan istri, manakala kita memiliki tiga unsur itu, namun demikian nafsu itu
                               kita tundukkan, karena puasa. Banyak hal-hal yang tidak baik tapi

                               menyenangkan. Kita senang melihatnya, mengucapkannya dan memperbuatnya,
                               tetapi nafsu kita kendalikan karena puasa.
                                        Wahbah Al-Zuhaily yang juga menyatakan, “puasa dapat menenangkan

                               nafsu amarah dan meruntuhkan kekuatan yang tersalurkan dengan anggota tubuh,
                               seperti, mata, lidah, telinga, dan kemaluan. Dengan puasa aktivitas nafsu menjadi
                               lemah.


                               2.  Disiplin Akhlak

                                         Ibadah  puasa  menanamkan  sifat  lurus  dan  jujur  dalam  segala
                                  urusan dan mempertanggungjawabkan, sekalipun manusia tidak ada yang
                                  mengawasinya.  Selanjutnya  puasa  meninggikan  budi  pekerti  manusia,

                                  karena  ia  tidak  lagi  menjadi  budak  dari  hawa  nafsu  dan  keinginannya,
                                  tetapi ia dapat menguasai siswa itu dan sedikit yang telah diakui oleh para

                                  sarjana  itu  jiwa  seluruh  dunia  seorang  yang  dapat  menguasai  hawa
                                  nafsunya adalah yang mempunyai keluhuran budi.

                                         Manusia dalam tingkah lakunya perbuatannya selalu dalam pilihan

                                  antara baik dan buruk. Dalam puasa kemauan dilatih untuk selalu memilih
                                  yang baik sehingga melahirkan tingkah laku perbuatan yang baik pula.
                                  Dibiasakan seorang mukmin mendisiplinkan akhlaknya untuk suatu ketika

                                  menjadi kebiasaan dan tabiatnya. Dan tabiat akan membentuk kepribadian
                                  muttaqin yaitu orang yang senantiasa tattaqun. Disiplin akhlak melindungi

                                  jiwa manusia agar dapat menghindarkan diri dari perbuatan jahat. Puasa
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27