Page 14 - KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
P. 14

Surat Pemberitahuan Pajak.


            Setiap wajib pajak, wajib mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) dengan benar, lengkap dan jelas, dengan
        bahasa  Indonesia  dan  menggunakan  huruf  Latin,  angka Arab,  satuan  mata  uang  Rupiah,  serta  menanda
        tangani  selanjutnya    menyampaikannya  ke  kantor  Direktorat  Jenderal  Pajak  tempat  wajib  pajak  terdaftar
        atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak ( UU KUP, Pasal 3 ayat 1).
        Batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah :

            a)   Surat Pemberitahuan Masa Pajak, paling lama 20 hari setelah akhir Masa Pajak;
            b)   Surat  Pemberitahuan  Tahunan  Pajak  Penghasilan  wajib  pajak  orang  pribadi,  paling  lambat  3
               (tiga) bulan setelah akhir  tahun pajak; atau,
            c)   Surat  Pemberitahuan    Pajak  Penghasilan  wajib  pajak  badan,  paling  lambat  4  (empat)  bulan
               setelah akhir tahun pajak (UU KUP. Pasal 3 ayat 3).
            Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
        Penghasilan untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau
        dengan  cara  lain  kepada  Direktur  Jenderal  Pajak  yang  ketentuannya  diatur  dengan  atau  berdasarkan
        Peraturan Menteri Keuangan ( UU KUP, Pasal 3 ayat 4) serta harus disertai dengan penghitungan sementara
        pajak yang terutang dalam 1 (satu) tahun pajak dan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan
        pembayaran  pajak  yang  terutang,  yang  ketentuannya  diatur  dengan  atau  berdasarkan  Peraturan  Menteri
        Keuangan (UU KUP, Pasal 3 ayat. Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan sesuai batas waktu atau
        batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dapat diterbitkan Surat Tegoran (UU
        KUP, Pasal 3 ayat 5a). Surat Pemberitahuan  dianggap tidak disampaikan apabila  :

            a)   Surat Pemberitahuan  tidak ditandatangani;
            b)   Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan / dokumen;
            c)   Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3 (tiga)  tahun sesudah
               berakhirnya  masa  pajak,  bagian  tahun  pajak  atau  tahun  pajak  dan  wajib  pajak  telah  ditegur
               secara tertulis;
            d)   Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Derektur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan atau
               menerbitkan surat ketetapan pajak.

            Surat  Pemberitahuan  wajib pajak  badan harus  ditandatangani  oleh  pengurus  atau direksi  dalam hal
        wajib pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk mengisi dan menandatangani Surat
        Pemberitahuan,  surat  kuasa  khusus  tersebut  harus  dilampirkan  pada  Surat  Pemberitahuan.  Selanjutnya,
        Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan, wajib pajak yang diwajibkan menyelenggarakan pembukuan
                                                                     Page | 10
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19