Page 17 - KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
P. 17

a)   Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing  berdasarkan peraturan perundang-undangan
               Penanaman Modal Asing;
            b)   Wajib  Pajak  kontrak  karya  dengan  Pemerintah  Indonesia  berdasar    peraturan  perundang-
               undangan  pertambangan, selain Migas;
            c)   Wajib Pajak Kontraktor, kontrak kerjasama berdasar peraturan perundang-undangan migas.
            d)   Bentuk Usaha Tetap.
            e)   Wajib  Pajak  yang  mendaftarkan  emisi  sahamnya  sebagian/  seluruhnya  di  bursa  effek  Luar
               Negeri.
            f)   Kontrak Investasi Kolektif, yang menerbitkan reksadana dalam dominasi satuan mata uang dolar
               AmerikaSerikat  berdasar peraturan perundang-undangan pasar modal.
            g)   Wajib Pajak berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di Luar Negeri.
               Hasil  akhir  pembukuan  yang  dilakukan  wajib  pajak  adalah  laporan  keuangan.  Sesuai  dengan
        penjelasan  Undang  Undang    Ketentuan  Umum  Perpajakan  (UU  KUP),  bahwa  tujuan pembukuan adalah
        agar  dapat  dihitung  besarnya  pajak  yang  terhutang,  maupun  pajak-pajak  yang  lain.  Demikian  juga,  agar
        Pajak  Pertambahan  Nilai    dan  Pajak  Penjualan  Atas  Barang  Mewah    dapat  dihitung  dengan  benar,
        pembukuan harus mencatat : 1. jumlah harga perolehan atau nilai impor; 2. Jumlah harga jual atau nilai
        ekspor;  3.  Jumlah  harga  jual  barang  yang  dikenai  Pajak  Penjualan  Atas  Barang  Mewah;  4.  Jumlah
        pembayaran atau pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah
        pabean dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean. 5. Jumlah
        pajak masukan yang dapat dikreditkan dan tidak dapat dikreditkan.
















                                                                     Page | 13
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22