Page 15 - KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN
P. 15

harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang
        diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh
        Akuntan Publik tetapi tidak dilampirkan pada Surat Pemberitahuan, maka Surat Pemberitahuan  dianggap
        atau  dinilai  tidak  lengkap  dan  tidak  jelas,  sehingga  Surat  Pemberitahuan    dianggap  tidak  disampaikan.
        Berdasarkan UU KUP, Pasal 7 ayat 7, apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu
        yang telah ditetapkan atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan, maka wajib pajak
        akan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar :
            a)   Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan  Masa Pajak Pertambahan
               Nilai;
            b)   Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya;
            c)   Rp.  100.000,00  (seratus  ribu  rupiah)    untuk  Surat  Pemberitahuan  Tahunan  Pajak  Penghasilan
               Wajib Pajak orang pribadi; dan,
            d)   Rp.  1.000.000,00  (satu  juta  rupiah)    untuk  Surat  Pemberitahuan  Tahunan  Pajak  Penghasilan
               Wajib Pajak badan (tarif denda ini sebelumnya sudah ada dan sudah beberapa kali dirubah).
               Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tersebut, tidak dilakukan terhadap:

            a)   Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;
            b)   Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;
            c)   Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak tinggal lagi di
               Indonenesia;
            d)   Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;
            e)   Wajib  Pajak  badan  yang  tidak melakukan kegiatan  usaha  lagi tetapi  belum dibubarkan  sesuai
               dengan ketentuan yang berlaku;
            f)   Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;
            g)   Wajib  Pajak  yang  terkena  musibah  bencana,  yang  ketentuannya  lebih  lanjut  diatur  dengan
               Peraturan Menteri Keuangan; atau
            h)   Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

               Wajib  Pajak  dengan  kemauan  sendiri  dapat  membetulkan  Surat  Pemberitahuan  yang  telah
        disampaikan  dengan  menyampaikan  pernyataan  tertulis,  dengan  syarat  Direktur  Jenderal  Pajak  belum
        melakukan tindakan pemeriksaan ( UU KUP, Pasal 8 ayat 1). Dalam hal pembetulan Surat Pemberitahuan
        tersebut  menyatakan  rugi  atau  lebih  bayar,  pembetulan  Surat  Pemberitahuan  harus  sudah  disampaikan
        paling lama 2 (dua) tahun sebelum kadaluwarsa penetapan ( UU KUP, Pasal 8 ayat 1a). Dalam hal Wajib
        Pajak  membetulkan  sendiri  Surat  Pemberitahuan  Tahunan  yang  mengakibatkan  utang  pajak  lebih  besar,
        kepadanya dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah pajak
                                                                     Page | 11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20