Page 50 - BUKU ARA
P. 50

1
                    f ( x      adalah bukan fungsi genap bukan fungsi ganjil.
                       )
                          1   x
               2.2 Operasi Pada Fungsi
                   Seperti  halnya  pada  bilangan,  fungsi  dapat  dioperasikan  dengan  tanda  operasi  pada  bilangan.
               Operasi  tersebut  adalah  +  (jumlah),  -  (selisih),  :  (pembagian),  dan  .  (perkalian).  Misal  f  (x ) dan
                g (x ) dua fungsi yang terdefinisi pada suatu selang tertentu , operasi pada kedua fungsi dinyatakan
               dengan:

                                
                           f  (x ) g (x )   ( f   g )(x )
                                
                           f  (x ) g (x )   ( f   g )(x )
                           f  (x ).g (x )   ( f .g )(x )


                           f  (x )     f   (  x ) asalkan  g (x )   0
                                  
                           g (x )    g  
                                  
                                     
                                                                                    n
                           f  (x ). f  (x ). f  (x ). f  (x ).... f  (x )   ( f . f . f . f . f .... f  )(x )    (xf   )   f  n (x )
                                                              
                                                     
                                      n  faktor                  n
                   Selain dengan menggunakan operasi di atas, dua fungsi atau lebih dapat dikomposisikan. Jika
                                                                                            g
               fungsi  f mempunyai daerah hasil (xf  ) dan fungsi g mempunyai daerah definisi ( f  (x )) , maka dapat
               dikatakan  kita  telah  mengkomposisikan (xg   ) dengan (x .  Fungsi  yang  dihasilkan  disebut
                                                                       f
                                                                          )
               komposisi  fungsi  g  dengan  fungsi  f  dan  dinotasikan  dengan  gof,  sehingga (gof )(x )   g ( f  (x )) .
               Dengan  cara  yang  sama  kita  juga  dapat  melakukan  komposisi (xf  ) dengan (x .  Fungsi  yang
                                                                                             g
                                                                                                 )
               dihasilkan  disebut  komposisi  fungsi  f  dengan  fungsi  g  dan  dinotasikan  dengan ( fog )(x ) sehingga
                ( fog )(x )   f  (g (x ))


               FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS
                                                            2
                   Perhatikan fungsi f dengan arutan f(x) = x . Nilai fungsi f di x = 2, yaitu f(2) = 4. Nilai f(2) = 4
                                                        -1
               disebut  peta  dari  x  =  2  dan  himpunan  f   =  {-2,2}  disebut  prapeta  dari  y  =  4.  Situasi  tersebut
               diperlihatkan pada gambar berikut :

                                                               Y














              45
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55