Page 6 - BUKU ARA
P. 6

BAB I

                                                    SISTEM BILANGAN


            1.1. Pendahuluan
               Apakah  bilangan  itu?,  tampaknya  tak  seorangpun  dapat  memberikan  jawaban  yang  memuaskan.
            Apabila seseorang mencoba menjawabnya dengan mengatakan bahwa bilangan adalah seperti -5, 1, 3,
            4/3, tampaknya jawaban tersebut untuk sementara bisa diterima, akan tetapi daftar (list) angka-angka
            tidak bisa membangun sebuah defenisi tentang  ‘bilangan’.  Ide tentang bilangan hanya bisa dipahami
            secara  intuitif,  persoalannya  sekarang  adalah  bagaimana  kita  mencoba  memberikan  sebuah  defenisi
            yang  memuaskan.  Sejarah  tentang  konsep  bilangan  dimulai  bersamaan  dengan  lahirnya  peradaban
            manusia,  ketika  mereka  ingin  mengetahui  berapa  banyak  hewan  peliharaannya,  mereka  tampaknya
            sudah  mempunyai  pengertian  tentang  bilangan  (number  sense).  Ide  peretama  yang  muncul  adalah
            mencoba melakukan perbandingan dengan menggunakan “lebih sedikit daripada…., sama dengan …,
            dan lebih banyak dari….”, demikian juga untuk mengetahui posisi suatu obyek dari kelompok tertentu
            mereka membandingkan dengan posisi obyek dari kelompok tetentu, mereka membandigkannya dengan
            posisi objek pada kelompok lainnya.

               Ide melakukan perbandingan pada dua kelompok / kumpulan mengilhami lahirnya “konsep bilangan
            ‘  yang  kita  kenal  hari  ini  dan  betolak  dari  pemikiran  tersebut,  kita  bisa  mengembangkan  defenisi
            bilangan sebagai berikut:

                   Defenisi 1.1

                   “Bilangan (Number)” : Bilangan adalah suatu “sifat abstrak” (abstrackt property) dari suatu
                   himpungan yang menunjukkan suatu “kuantitatif atau posisi”.
               Dari definisi (1) diatas terlihat bahwa bilangan adalah suatu pemikiran yang abstrak yang hanya ada
            dialam  pemikiran  (angan-angan),  karena  bilangan  tidak  dapat  dilihat  secara  fisik.  Hati-hati  jangan
            dicampur  aduk  antara  bilangan  dengan  angka  ,  sebab  angka  hanya  sebuah  simbol          untuk
            mempresentasikan sebuah bilangan, sesekali lagi itu hanya representative fisik dari ide tersebut.

                   Defenisi 1.2

                   “Angka  (numeral)”  :  Sebuah  angka  adalah  sebuah  simbol  untuk  mempresentasikan
                   sebuah bilangan”.
               Perhatikan sebuah “team bola volley”, mudah dipahami bahwa team ini adalah sebuah himpungan
            “(set) “  yang mempunyai sebuah bilangan  Kita tahu bahwa dalam himpunan tersebut terdapat enam
            pemain, dan kita menggunakan angka “6” untuk merepresentasikan bilangan tersebut.  Bilangan enam
            itu sendiri tidak eksist secara fisik, itu hanyalah  sebuah sifat (property) dari team bola voly tersebut.
            Selanjutnya,  untuk  mengetahui  ‘beberapa  banyak”  unsur/objek  didalam  suatu  himpunan,  digunakan
            “bilangan kardinal”.






              1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11