Page 8 - BUKU ARA
P. 8

mendasari operasi aljabar atas berbagai objek kalkulus, yaitu konstanta, peubah dan parameter.

               “Aksioma Urutan” adalah aksioma yang mengatur tentang pemunculan bilangan positif dan negatif,
            sehingga  setiap  bilangan    real  dapat  diurutkan  dari    sampai  besar.    Dari  aksioma  ini  pula  dapat
            diturunkan berbagai  sifat  yang mendasari penyelesaian suatu  pertidaksamaan.  Selanjutnya dirancang
            konsep  nilai  mutlak  sebagai  ukuran  jarak  dua  bilangan  real  dan  suatu  alat  untuk  menyelesaikan
            pertidaksamaan yang berkaitan dengan limit.

               “Aksioma Kelengkapan”, aksioma ini mengatur tentang adanya batas atas terkecil atau batas bawah
            terbesar  bagi  setiap  himpunan  bagian  R  yang  tidak  kosong  dan  terbatas  diatas  atau  dibawah.
            Selanjutnya terdapatnya korespondensi satu-satu diantara bilangan real dan titik pada garis, dan diantara
            dua  bilangan    real  terdapat  tak  terhingga  banyaknya  bilangan  rasional  dan  irrasional,  kemudian
            diperkenalkan konsep selang hingga  dan selang tak hingga, yang akan berperan dalam kalkulus.
            1.2.1.  Aksioma Lapangan
                   Pandang ( R ,,  x ) adalah system bilangan real, dan misalkan  a, b. c R  , maka berlaku sifat-sifat
            berikut :
                   1.    a  b  R             (Sifat ketertutupan terhadap operasi penjumlahan) dan
                         a.. b   R            (Sifat ketertutupan terhadap operasi perkalian)
                   2.    a  b   b  a        (Sifat komutatif terhadap penjumlahan) dan
                         ba.  b. a            (Sifat komutatif terhadap perkalian)
                   3.   a  b  c   a   b    c   (Sifat assosiatif terhadap penjumlahan) dan
                         cab    a          (Sifat assosiatif terhadap perkalian).
                                  bc
                   4.    ba     c   ab   ac      (Sifat distributif)
                   5.    Terdapat unsur  0  R , sehingga a  0    a  a   R  dan
                                                                 ,
                                                                ,
                        Terdapat unsur    1  R , sehingga   a 1.  a  a  R .
                          Bilangan 0 disebut unsur kesatuan terhadap penjumlahan dan
                          Bilangan 1 disebut unsur kesatuan terhadap perkalian
                   6.   Terdapat unsur invers  a   R  sehingga  a   (  ) a   , 0  a   . R  dan

                                              1                        1
                                                                             
                        Terdapat unsur invers   R ,   0 , sehingga   .    , 1 a   , R a    0 .
                                                                     a
                                                    a
                                              a                        a
                          Bilangan real  a dinamakan “lawan” atau “negative” daria , dan
                                      1
                         Bilangan real    dinamakan “kebalikkan “ dari a .
                                      a
               Adapun  operasi  pengurangan  dan  pembagian  pada  himpunan  bilangan  real  didefinisikan  sebagai
            berikut :

                   Defenisi 1.5

                   Misalkan   a, b  R,Pengurangan dari a  dan b disebut “selisih”  dari a  dan b , ditulis  a  ,
                                                                                                             b
                   didefenisikan sebagai bilangan real   a   (  ) b






              3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13