Page 19 - E-modul Anorganik Satu semester
P. 19

saja yang mengikat antar unit dalam fase padatnya. Akibatnya, fulerena mudah larut dalam

               pelarut  nonpolar  seperti  benzena  dan  toluena.  Fulerena  berwarna  hitam  dalam  fase  padat,
               tetapi beraneka warna dalam larutannya; misalnya, C 60 berwarna magenta-ungu, C 70 berwarna

               merah anggur, dan C 76 berwarna hijau-kuning cemerlang. Semua fulerena menyublim jika
               dipanaskan, suatu bukti adanya gaya-gaya intermolekular yang lemah.


                       Molekul-molekul C 60  terkemas seperti halnya atom-atom logam, membentuk tataan

               bangun kubus pusat muka (fcc = face-centered cube), mempunyai rapatan rendah, ~ 1,5  g
                  1
               cm ,  dan  bukan  penghantar  listrik.  Molekul-molekul  C 60  (dan  juga  fulerena  yang  lain)
               menyerap cahaya visible membentuk molekul tereksitasi C 60 yang bahkan mempunyai daya

               serap yang lebih efektif. Oleh karena itu, fulerena ini dapat dimanfaatkan untuk bahan pelapis
               kacamata sebagai pelindung sinar laser.


                       Fulerena mudah direduksi menjadi anion, bereaksi dengan logam- logam golongan 1

               dan  2,  misalnya  membentuk  Rb 3C 60.  Senyawa  ini  ternyata  bersifat  superkonduktor  pada
                                                                                              3-
                                                                                       +
               temperatur di bawah 28K, karena sesungguhnya mempunyai struktur [Rb ]3[C 60 ]. Elektron
               ekstra  yang  berasosiasi  dengan  fulerena  ini  bebas  bergerak  sepanjang  kristalnya  seperti
               halnya dalam logam.









                       Dalam  dunia  kedokteran,  dengan  sifat  stabil  dan  non-toxicnya  fullerene  dapat

                       dipergunakan  sebagai  obat,  salah  satunya  adalah  obat  anti  virus  HIV.  "Bola"

                       fullerene dengan sifat lipophilic-nya (mudah menyatu dalam lemak atau minyak)
                       akan  mudah  masuk  ke  dalam  struktur  protease  yang  menjadi  tempat

                       perkembangbiakan  virus  HIV  Dengan  demikian  dia  bisa  menahan  laju

                       pertumbuhan virus HIV Cara ini sebetulnya dikhawatirkan akan mendapat hasil

                       yang  sama  dengan  saat  menggunakan  obat  anti  HIV  lam  yang  mengalami

                       kegagalan  disebabkan  perubahan  bentuk  virus  HIV  yang  berubah-ubah.  Namun
                       dengan bentuknya yang bulat seperti bola, permukaan fullerene dapat dimodifikasi
                       dengan    berbagai    macam     fungsi   yang    diharapkan    dapat   menahan


                         perkembangbiakan virus HIV tersebut.
                       Sumber:  https://smk3c.wordpress.com/2008/06/26/ullerene-disi  telmologirang-prgkasa-bingga-
                       and-virus-miy/



                                                           11
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24