Page 5 - Flip Book - Ibnu Maulana - 048
P. 5
teknologi pendidikan, dunia pendidikan Indonesia tentu akan jatuh ke titik nadir karena mengalami
ketertinggalan.
Dalam aplikasinya, teknologi dalam dunia pendidikan bisa berbentuk software maupun
hardware. Software berupa program pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa secara individual.
Isi program tersebut adalah tentang tujuan yang hendak dicapai, materi pembelajaran yang hendak
dipelajari dan dikuasal, program belajar atau pengalaman belajar yang disusun secara sistemik dan
sistematis. Pengembangan program belajar atau pengalaman belajar ini dengan memanfaatkan
berbagai sumber belajar. Hardware adalah hasil-hasil produksi dari rekayasa teknologi yang digunakan
dalam pembelajaran seperti papan tulis, gambar, dan model. Selanjutnya, meningkat dengan
memanfaatkan teknologi elektronik yang sederhana seperti OHP (Over Head Projector), slide, atau
film. Bahkan kini semakin canggih dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi seperti penggunaan
satelit, televisi, radio, telepon, teleconference untuk program belajar jarak jauh serta penggunaan
komputer dalam bentuk Computer Assisted Instruction (CAI) dan e-learning yang memanfaatkan
jaringan internet untuk kegiatan pembelajaran.
C. Perkembangan Teknologi Pendidikan di Beberapa Negara Maju
Teknologi pendidikan di beberapa negara mengalami perkembangan yang signifikan, dan hal
ini tentu berjalan sesuai dengan gerak jaman yang semakin modern dan mengglobal. Hal ini terjadi
baik di negara berkembang maupun di negara-negara maju.
Di negara berkembang, seperti India, dalam beberapa dekade yang lalu, teknologi
pendidikannya menjalani dua rute. Pertama, rute yang mencakup sejumlah besar eksperimen yang
bertujuan untuk melakukan perbaikan sekolah-sekolah, mengadopsi pendekatan sistem-sistem untuk
menganalisis berbagai masalah yang memuncul kan situasi-situasi tertentu, dan juga mencakup
sekisaran solusi. Ini termasuk perkembangan berbagai sistem yang fleksibel, kurikulum alternatif,
organisasi kelas multilevel; bahan pengajaran-pembelajar- an berbiaya rendah, aktivitas-aktivitas
inovatif, sistem pendukung berkelanjutan bagi pelatihan guru, dan semacamnya. Ketika banyak dari
penelitian-penelitian ini mendemonstrasikan prestasi yang instrinsik, mereka terbatasi dengan
kantung-kantung praktik intensif dan gagal memengaruhi sistem sekolah yang lebih besar.
Kedua adalah pemerintah yang mensponsori skema-skema seperti Skema Teknologi
Pendidikan dan CLASS (Computer Literacy and Studies in Schools) beserta analog-analog mereka
yang ada sekarang ini. termasuk keterhubungan mereka dengan para pemain global. Im mencakup
penyediaan televisi warna, radio dan kaset, komputer mikro, lab komputer, dan bahkan terminal
penerima satelit. Skema skema ini ditetapkan berdasarkan penyediaan alat, berpusat paita peralatan,
dan desain yang diseminatif. Perhatian harus difokuskan pada perkembangan seluruh sistem
pendukung yang akan menjadikan teknologi pendidikan ini menjadi sebuah sistem yang dapat
dipercaya, relevan, dan dapat diintervensi waktunya.