Page 13 - JUKNIS PEMETAAN PATAHAN AKTIF DIGITAL 2024
P. 13

14.  Patahan/Sesar Lengser Mengiri (Left Lag Slip Fault)

                  15.  Patahan/Sesar Mendatar Mengiri Lengser (Lag Left Slip Fault)
                  16.  Patahan/Sesar Mendatar Mengiri Normal (Normal Left Slip Fault)
                  17.  Patahan/Sesar Normal Mengiri (Left Normal Slip Fault)

                  18.  Patahan/Sesar Mendatar Mengiri (Left Slip Fault)
                  19.  Patahan/Sesar Mendatar Mengiri Anjak / Sungkup (Thrust Left Slip
                      Fault)

                  20.  Patahan/Sesar Anjak / Sungkup Mengiri (Left Thrust Slip Fault)
                  21.  Patahan/Sesar Naik Mengiri (Left Reverse Slip Fault)
                  22.  Patahan/Sesar Mendatar Mengiri Naik (Reverse Left Slip Fault)


                        Untuk  mendapatkan  jejak  patahan  yang  berumur  Kuarter,  minimal

                  dilakukan  pengambilan  sampel  arang  untuk  analisis  pentarikhan  karbon
                  (carbon  dating/C-14).  Akuisisi  data  LIDAR  (Light  Distance  and  Ranging)
                  dapat dilakukan pada daerah terpilih. Selain itu, studi paleosesmologi dapat

                  dilakukan  untuk  mengetahui  periode  ulang  gempa  pada  penyelidikan
                  patahan aktif yang lebih detail.


                  2.2.2.  Penyelidikan Geofisika

                        Penyelidikan  geofisika  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui
                  kondisi  bawah  permukaan  maupun  untuk  menentukan  lokasi  studi
                  paleoseismologi.  Penyelidikan  geofisika  untuk  mengetahui  kondisi  bawah

                  permukaan  pada zona patahan  aktif  (dalam  dan  dangkal)  dilakukan  pada
                  daerah – daerah yang diinterpretasikan sebagai zona patahan. Penyelidikan

                  geofisika  untuk  mengetahui  kondisi  bawah  permukaan  dangkal
                  menggunakan  metode  Geolistrik  (<500  meter)  dan  Ground  Penetrating
                  Radar  (GPR,  hingga  kedalaman  25  meter).  Sedangkan  untuk  identifikasi

                  bawah  permukaan  yang  lebih  dalam  menggunakan  metode  gayaberat
                  (gravity)  dan  geomagnet.  Selain  itu,  metode  mikrozonasi  dilakukan  untuk
                  mengetahui efek guncangan gempa bumi pada daerah yang memiliki nilai

                  ekonomi strategis, misalkan daerah padat penduduk dan infrastruktur. Untuk



              Petunjuk Teknis Pemetaan Patahan Aktif Digital Skala 1:100.000                   9
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18