Page 5 - Sinar Tani Edisi 4097
P. 5
5
Edisi 6 - 12 Agustus 2025 | No. 4097 Tahun LV
Regulasi Perbenihan
Kunci Pemacu Investasi
Regulasi perbenihan akan menjadi pedoman bagi pelaku usaha. Karena itu,
pemerintah harus bisa memastikan bahwa regulasi yang dikeluarkan tak
memberatkan pelaku usaha, tapi justru mendorong investasi.
engan peran per hektare. Tapi dengan GMO, “Persoalannya, bagaimana Nana juga berharap, wajib ada
penting benih, Ketua peningkatannya belum terlalu mengkoordinasikan antar instansi regulasi pendaftaran varietas,
Umum Masyarakat terasa,” ujarnya. dengan produsen benih,” katanya. khususnya untuk melayani petani
Perbenihan dan Selain itu ia juga menyoroti bahwa Nana melihat, minimal ada empat menghadapi perubahan preferensi
Perbibitan Indonesia penerapan teknologi baru seperti poin untuk membawa ke level masa konsumen dengan cepat dan
D(MPPI), Herman genome editing masih berjalan depan lebih baik dalam industri mendukung ekspor produk. Selain
Khaeron menilai, dalam menyusun lambat, salah satunya karena belum perbenihan, khususnya ketersediaan itu, perlu tindakan hukum yang
perundang-undangan dan peraturan dikenal luas oleh petani. Karena itu, benih (seed supply). Pertama, tegas terhadap kasus penipuan,
harus mengetahui filosofi benih. menurutnya, masih perlu waktu memutuskan dan memperkuat pencurian dan perlindungan varietas.
Artinya, dalam menyusun regulasi agar petani memahami dan terbiasa kebijakan (regulasi) bahwa seed “Asbenindo mengajukan usulan
perbenihan sebagai pedoman, dengan teknologi ini, sehingga supply itu penting. mereview regulasi perbenihan
pemerintah harus memahami siapa hasil yang optimal juga belum bisa Kedua, mengembangkan untuk membangun kedaulatan dan
pengguna peraturan dan unsur langsung dirasakan. mekanisme pengujian perbenihan ketahanan pangan sebagai suatu
teknisnya. Lebih lanjut, Ricky menegaskan yang lebih baik. Seperti diketahui saat peradaban,” katanya.
“Benih adalah ruh dalam dengan benih yang tersedia saat menciptakan varietas, pemulia akan
kehidupan. Karena itu, kita harus ini, peningkatan produksi tetap melakukan pengujian. Kemudian Bisnis Kepercayaan
pahami tidak ada benih, tidak ada bisa dicapai asalkan budidaya di daftarkan untuk pelepasan yang Bagi Nana, terjun ke dunia
kehidupan. Jadi terpenuhi kebutuhan dilakukan sesuai standar. “Kalau kembali dilakukan pengujian. perbenihan adalah bisnis
pangan tergantung benih,” katanya. petani mengikuti SOP, mulai dari “Apakah tidak sebaiknya pemulia kepercayaan. Karena itu, industri
Karena itu, anggota dewan dari pemupukan, pengendalian hama, dikasih otonom dalam pelepasan, benih saat menghasilkan benih tidak
Partai Demokrat ini mengingatkan, sampai perawatan, hasil produksi karena memang sebelum dilepas akan main-main. “Justifikasi bagi
perundang-undangan dalam bisa optimal. Swasembada benih sudah dilakukan beberapa pengujian. industri benih adalah tidak unggul,
perbenihan harus komprehensif dari yang kita harapkan bersama pasti Jadi apa yang terjadi, pemulia tidak ada pasar. Keunggulan suatu
hulu, tengah hingga hilir. akan tercapai,” katanya. bertanggung jawab terhadap varietas menjadi selling point bagi
Bukan hanya itu, regulasi benihnya,” tuturnya. pemasaran,” ujarnya.
juga harus sederhana untuk Regulasi Ramah Inovasi Dengan berbagai persoalan Bagi industri benih, menurut
memudahkan pelaku usaha dalam Ricky menekankan pentingnya dalam dunia perbenihan, Nana Nana, orientasi efisiensi produksi dan
memproduksi benih. Misalnya, dukungan regulasi yang lebih ramah mengungkapkan berbagai harapan distribusi mempunyai arti penting.
regulasi dalam pendaftaran dan inovasi. Saat ini, proses pelepasan dari kalangan industri. Pemerintah Selain keunggulan dan kualitas
pelepasan varietas jangan sampai varietas baru memerlukan waktu katanya, harus membangun dan benih agar bisnis perbenihan terus
mempersulit pelaku usaha, karena dan biaya besar, namun belum tentu merevisi regulasi untuk tumbuh berkembang dan menguntungkan.
sangat penting sebagai daya tarik varietas tersebut diterima oleh pasar. industri benih (seed supply) Karena itu, sistem dan regulasi
industri benih. Untuk itu, ia mengusulkan agar Indonesia. perbenihan menjadi rambu dalam
Sementara itu, Ketua Asosiasi pemerintah melakukan uji coba Pertama, untuk breeding. Industri bisnis perbenihan.
Perbenihan Indonesia (Asbenindo), pasar terlebih dahulu sebelum bisa mendapatkan kemudahan “Ketika pemerintah
Ricky Gunawan juga melihat, varietas masuk tahap perizinan. mendapatkan plasma nutfah/ mengeluarkan UU Cipta Kerja
perkembangan sektor perbenihan “Kalau pasar sudah menerima, indukan, termasuk parental asing. secara ruh sudah bagus, tapi dalam
nasional masih belum menunjukkan barulah pelaku usaha bisa lanjut Perlu adanya breeding reward pelaksanaan tidak mudah bagi
perubahan yang signifikan. Meski ke proses perizinan. Itu akan lebih yang tertuang dalam regulasi. pelaku usaha. Peraturan pemerintah
teknologi perbenihan seperti efisien dan mendukung kemajuan,” Kedua, pemerintah membuat itu harus konsekuen. Jangan
rekayasa genetika (Genetic Modified tuturnya. regulasi produksi perbenihan untuk ada kebijakan yang merugikan
Organism/GMO) sudah mulai Sementara itu Sekjen Asosiasi mendorong pengembangan industri produsen,” tuturnya.
diterapkan, tapi dampak yang Benih Indonesia (Asbenindo), Nana benih di luar Jawa. Sebagai sarana produksi, Nana
dihasilkan belum sebanding dengan Laksa Ranu menilai, saat ini regulasi menilai, benih tidak bisa tergantikan
transformasi besar yang pernah perbenihan di dalam negeri sudah dalam sistem budidaya tanaman.
terjadi sebelumnya. cukup banyak, dari mulai terkait Untuk itu, negara harus mempunyai
“Kalau kita bandingkan dengan pertanian, perdagangan dan industri, rencana berapa besar benih yang
masa transisi dari jagung komposit serta konsumen. Apalagi kemudian dibutuhkan, khususnya komoditas
ke jagung hibrida, hasilnya ditambah lagi dengan peraturan strategis. Dengan demikian
dulu bisa melonjak dari perkarantinaan. perusahaan bisa merencanakan
3 ton menjadi 5–6 ton produksi. Herman/Yul