Page 9 - Sinar Tani Edisi 4097
P. 9

Pangan                                                                       Edisi 6 - 12 Agustus 2025  |  No. 4097  Tahun LV                 9






               Swasembada Beras Berkelanjutan:

           Antara Harapan






              dan Kenyataan

















                                                                                                                          Apakah swasembada

                                                                                                                              beras tahun ini

                                                                                                                              akan berlanjut


                                                                                                                            pada tahun-tahun


                                                                                                                           yang akan datang?

                                                                                                                            Waktu yang akan

                                                                                                                            membuktikannya


                                                                                                                               (semoga iya).









                   arget        pencapaian    atau lembaga yang berwenang          2025 mencapai angka tertinggi        2007–2008,    swasembada     beras
                   swasembada         beras   menangani     urusan   perberasan.   sepanjang sejarah, yakni Rp29 triliun.   kembali diraih. Namun, setelah
                   semula     direncanakan    Pukulan ini sejalan dengan apa       Begitu pula dana subsidi pupuk       itu Indonesia kembali mengimpor
                   akan terwujud dalam tiga   yang disebut oleh Toshiro Matsuda    yang mencapai lebih dari Rp40        beras.
                   tahun ke depan. Namun,     sebagai    “emerging    crisis   of   triliun. Belum lagi dukungan APBN      Faktanya, penyuluh pertanian
         Tdalam             kurun    waktu    agricultural sustainability.”        dari kementerian/lembaga lain yang   tidak bisa bekerja sendirian tanpa
          kurang dari satu tahun, hal tersebut   Berbagai rintangan berpotensi     mendukung program swasembada         adanya dukungan dari kios saprotan,
          diklaim  sudah dapat  direalisasikan,   menghambat        terwujudnya    pangan, serta dana dari APBD         lembaga    penyedia   modal,   dan
          meskipun   secara   resmi  belum    swasembada beras, antara lain:       provinsi dan kabupaten/kota.         lembaga pembeli hasil pertanian.
          diproklamasikan.  Tanda-tandanya    •  Berkurangnya lahan pertanian,        Dengan dukungan sebesar itu,         Dari   uraian  di  atas,  dapat
          sudah mulai tampak. Tahun ini,         yang    ditanggulangi   dengan    mampukah      swasembada     beras   disimpulkan bahwa pembangunan
          Indonesia tidak impor beras. Di        program pencetakan sawah baru,    tahun    ini  dipertahankan  pada    pertanian    untuk    mewujudkan
          gudang Bulog, terdapat stok beras      optimalisasi lahan,  Food  Estate   tahun-tahun berikutnya?            swasembada beras berkelanjutan
          sebanyak 4,2 juta ton, yang berasal    (FE), dan lain-lain.                 Swasembada beras yang pernah      tidak bisa hanya dilakukan melalui
          dari sisa impor tahun 2024 sebesar   •  Masalah kekeringan, yang diatasi   diraih pada tahun 1984 mampu       proyek-proyek bantuan yang bersifat
          1,7 juta ton. Produksi beras nasional   dengan program pompanisasi.      bertahan selama 10 tahun (1984–      top-down, tanpa adanya penguatan
          konon katanya meningkat.            •  Distribusi pupuk subsidi, yang    1994). Setelah itu, Indonesia kembali   terhadap pelaku utama (petani) dan
            Apakah swasembada beras tahun        disederhanakan melalui sistem     menjadi negara pengimpor beras       kelembagaannya (poktan, gapoktan,
          ini akan berlanjut pada tahun-tahun    distribusi langsung dari lini  I ke   terbesar di dunia. Hal tersebut   koperasi).
          yang akan datang? Waktu yang akan      titik serah (gapoktan, pokdakan,   terjadi karena adanya perubahan        Yang dibutuhkan adalah:
          membuktikannya (semoga iya).           koperasi, dan kios). Ini merupakan   pola bimbingan dan manajemen      •  Ketangguhan       kelembagaan
            Dalam dua bulan terakhir, dunia      transformasi     besar     yang   intensifikasi   (insus,   supra-insus)   petani,
          perberasan mengalami fenomena          memotong mata rantai distribusi   dalam sistem Bimas (Bimbingan        •  Tumbuhnya jiwa kewirausahaan,
          yang dianggap sebagai anomali.         yang panjang dan ruwet.           Massal). Catur Sarana Unit Desa      •  Kemampuan manajerial pelaku
          Cadangan beras sebesar 4,2 juta     •  Pengadaan    alat  dan   mesin    seperti kios saprotan, BRI Unit Desa,   usaha, serta
          ton adalah yang terbesar sepanjang     pertanian (alsintan) yang terus   dan KUD dibubarkan. Penyuluh         •  Lahirnya kepemimpinan petani
          sejarah. Produksi beras nasional juga   disediakan demi mewujudkan       pertanian dimarginalkan. Kebijakan      (leadership).
          meningkat, tetapi harga beras terus    modernisasi pertanian.            tersebut  berdampak pada  carut-        Apabila kondisi tersebut dapat
          naik dan melampaui Harga Eceran     •  Penarikan penyuluh pertanian      marutnya  manajemen  intensifikasi   diwujudkan, maka laksana cawan
          Tertinggi (HET). Isu pengoplosan       ke   pusat,  yang    diharapkan   dan menyebabkan demotivasi di        besar yang kokoh, ia akan mampu
          beras   dan   kekurangan    berat      akan    mengembalikan     peran   kalangan penyuluh pertanian.         menampung dan melaksanakan
          timbangan beras terus bergulir, baik   mereka sebagai pendamping            Memasuki      era     reformasi,  program       pemerintah      yang
          di media sosial maupun media massa     petani, fasilitator, motivator, dan   perbaikan  mulai  dilakukan  sedikit   dipadukan dengan program petani,
          lainnya. Forum Grup Diskusi (FGD),     dinamisator.                      demi sedikit. Salah satunya melalui   dalam    rangka    menyukseskan
          seminar, dan sejenisnya digelar di     Pertanyaannya, apakah setelah     Undang-Undang Nomor 16 Tahun         program Kopdes MP dan MBG.
          berbagai tempat. Para pakar dan     semua     permasalahan    tersebut   2006    tentang    SP3K    (Sistem   Dengan      demikian,     ekonomi
          praktisi pun beradu argumentasi.    diselesaikan,  swasembada    beras   Penyuluhan Pertanian, Perikanan,     pedesaan    akan   bergairah   dan
            Kondisi   tersebut  merupakan     akan benar-benar terwujud?           dan Kehutanan), yang meningkatkan    kesejahteraan petani akan terwujud.
          pukulan telak bagi kementerian         Sementara itu, dukungan APBN      semangat para penyuluh.  Tahun       Mulyono Machmur
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14