Page 7 - Sinar Tani Edisi 4097
P. 7
7
Edisi 6 - 12 Agustus 2025 | No. 4097 Tahun LV
Mengenang Alm Sjamsoe’oed Sadjad,
Bapak Benih
Indonesia
Bagi dunia perbenihan nasional, nama Prof. Dr. Ir.
Sjamsoe’oed Sadjad tidaklah asing lagi. Ajang Jogja
Benih Expo yang berlangsung 6-7 Agustus 2025, tak
salahnya kita perlu mengenang kembali Bapak Benih
Indonesia ini. Meski kita telah tiada, berkat pemikiran
dan perannya dalam dunia perbenihan nasional, tak
salah ia mendapat julukan tersebut. Salah satu yang
terkenal adalah 11 Falsafah Benih.
ahir di Madiun, 24 Juni 1931, Rektor IPB University. Prof. Arif
Prof. Sjamsoe’oed Sadjad, Satria mengungkapkan, bahwa
menempuh pendidikan Prof Sjamsoe’oed Sadjad
SD sebelum kemerdekaan adalah seorang tokoh yang
RI, SMP dan SMA di zaman menjadi kebanggaan
Lrevolusi kemerdekaan, dan IPB. Beliau bukan
lulus SMA I Budi Utomo Jakarta guru biasa, tetapi
tahun 1951. Pendidikan tinggi di guru besar inspiratif
Universitas Indonesia, Fakultas yang benar-benar K etujuh,
Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi mendidik mahasiswa Benih itu wahana
(S-1), kemudian melanjutkan untuk mencintai ilmu, teknologi maju. Benih
studi magister di Mississippi State peduli sosial, rendah hati, dihasilkan dari teknologi
University dan lulus pada tahun 1963 dan mencintai pertanian. maju dalam pemuliaannya
di jurusan Teknologi Benih, dengan “Beliau adalah ilmuwan maupun perbanyakan benih.
gelar Master of Agronomy. yang mengembangkan ilmu dengan mempertahankan vigor
Prof. Sadjad begitu sapaan benih, yang sangat penting dan kemurnian genetik unggul.
akrabnya, diangkat sebagai Guru untuk ilmu-ilmu pertanian. Kedelapan, Benih itu produk
Besar Fakultas Pertanian IPB pada IPB kehilangan guru terbaiknya. bioteknologi. Benih bukan lagi
tahun 1981. Meski pensiun pada Semoga spirit dan inspirasinya tetap tanaman mini embrional. Benih itu
1996, ia diangkat kembali pada hidup dan membawa manfaat lahir dari bioteknologi dan rekayasa
tahun yang sama sebagai Guru untuk kemaslahatan,” tuturnya genetik.
Besar Emeritus bidang Budidaya mengenang Guru Besar Emiratus Kesembilan, Benih itu harus
Tanaman pada Fakultas Pertanian yang wafat pada Kamis, 29 April 2022 baik dan benar, Benih merupakan
IPB. Jabatan struktural yang pernah itu. salah satu alat reproduksi generatif
diemban antara lain Dekan Fakultas dan vegetative tanaman yang
Pertanian dan Ketua Umum Yayasan Falsafah Benih Benih harus memberikan memiliki suatu organisasi yang
Padi Indonesia (YAPADI). Salah satu buah pemikirannya hasil yang baik bagi petani yang teratur rapi, mempunyai persediaan
Semasa hidupnya, Prof. Sadjad yang menjadi dasar pengenalan menanamnya, sehingga inovasi dan bahan makanan yang cukup untuk
menulis 356 artikel yang diterbitkan benih adalah 11 Falsafah Benih. kreativitas dalam menghasilkan melindungi serta memperpanjang
di media massa nasional seperti Adapun 11 Falsafah Benih menurut benih bermutu sangat dibutuhkan, kehidupannya.
Harian Kompas, Tabloid Sinar Tani, Prof. Samsoe’oed Sadjad sebagai agar benih yang diproduksi mampu Kesepuluh, Benih itu harus vigor.
Gema Islam, Media Indonesia, The berikut. Pertama, Benih itu tanaman memberikan manfaat kepada Benih harus bermutu dan unggul,
Jakarta Post, Prisma, Gelora, Warta mini, benih itu merupakan tanaman pengguna benih. selain dicirikan oleh kemurniannya
Pertanian, Agrivisi, Selentiae, Opini, utuh, dibalik wujudnya yang mini Keempat, Benih itu adalah yang tinggi juga harus bervigor
dan Intisari. Diantara semua karya tersimpan informasi genetik biji. Benih ialah biji tanaman yang tinggi. Untuk menyediakan benih
tulisnya, buku berjudul “Dari Benih sebagai suatu potensi. Sebutir benih dipergunakan untuk keperluan yang berkualitas tersebut diperlukan
kepada Benih” (1993), Gramedia adalah bakal kehidupan, maka pengembangan usaha tani, memiliki suatu tindakan pengujian benih
Widia Sarana Indonesia setebal benih harus diperlakukan dengan fungsi agronomis atau merupakan sebelum benih tersebut ditanam
144 halaman menjadi yang paling baik sesuai dengan sifat-sifatnya komponen agronomi. ataupun dipasarkan.
terkenal. mulai saat produksi, processing, Kelima. Benih itu tidak sama Kesebelas, Benih itu bisa
Prof. menulis artikel sejak penyimpanan,dan distribusi. dengan biji. Benih sering disama menipu. Dengan teknologi yang
tahun 1964 sampai 2019 yang Kedua, Benih itu kecil tapi artikan dengan biji, namun kita kuasai, kita dapat menjaga agar
bertemakan Perbenihan dan indah. Jadi kita harus berpandangan terdapat perbedaan yang mendasar tidak ‘tertipu’ oleh benih dan tidak
Ilmu Pengetahuan, Petani dan bahwa kehidupan ini sekecil apapun antara kedua istilah tersebut, ‘menipu’ dengan benih. Benih yang
Pertanian, Pengembangan harus dihayati dan dikagumi. Dan yakni fungsinya. Benih berfungsi benar sangat menggambarkan
Pedesaan, Pengembangan SDM, hidup ini harus diisi dengan disiplin sebagai alat perbanyakan generatif, ‘kejujuran’ dari suatu proses dan hasil
Pangan dan Gizi, Sosial Budaya dan tinggi sehingga memberikan sedangkan biji berfungsi sebagai kerja dari orang-orang benih. Nilai
Lingkungan Hidup. Seluruh artikel manfaat untuk masa depan. bahan makanan. kejujuran ini akan terinterpretasi
cetakan asli disimpan di Sajogyo Ketiga, Benih itu hasil hari ini Keenam, Benih itu dalam konteks menjadi benih yang baik dan
Institute di Bogor. Artikel tersebut janji esok hari. Benih yang dihasilkan agronomi. Benih merupakan benar yang sudah tentu membuat
dikemas dalam bentuk buku digital harus memiliki kemampuan untuk tanaman budidaya yang mana konsumen benih tidak akan merasa
berjudul “Benih, Pertanian dan menjanjikan yang baik dimasa benih berfungsi sebagai bahan tertipu benih.
Kehidupan: Olah Pikir Sjamsoe’oed yang akan datang. Benih itu harus pertanaman yang harus dikelola Kini beliau telah tiada, namun
Sadjad” agar dapat diwariskan mengandung optimisme, karena sehingga benih harus hidup dan terus buah pemikirannya menjadi sangat
dan mudah diakses oleh generasi apa yang dihasilkan hari ini adalah berkepanjangan dalam menyuplai berarti bagi dunia perbenihan
mendatang. janji untuk esok hari. hasil produksinya. nasional. Yul