Page 12 - Sinar Tani Edisi 4097
P. 12
12 Edisi 6 - 12 Agustus 2025 | No. 4097 Tahun LV A GRI W ACA N A
Teknologi Raisa Tanaman Padi Lahan Rawa,
Dukung Swasembada Pangan Indonesia
emperkuat sistem per Oleh : Ir. Sri Hartati, M.P.. itu, teknologi ini mampu membantu
tahanan dan keamanan Penyuluh Pertanian Ahli Utama BRMP Kementerian Pertanian petani menekan serangan penyakit
negara serta mendorong seperti tungro. Padi varietas lokal
Mkemandirian bangsa me Berbagai program yang telah surut dan rawa lebak. Teknologi ini Siam merupakan komoditas favorit
lalui swasembada pangan, energi, air, dijalankan meliputi optimalisasi disebut intensif dan super karena masyarakat Kalimantan Selatan
ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan lahan dan pencetakan sawah baru, terbukti meningkatkan hasil panen karena cita rasa yang khas dan harga
ekonomi biru merupakan salah satu peningkatan luas tambah tanam, dan frekuensi tanam menjadi dua jual yang tinggi.
poin utama Asta Cita Presiden dan peningkatan indeks pertanaman, hingga tiga kali dalam setahun. Dengan adanya peningkatan
Wakil Presiden periode 20242029 pengembangan sistem tumpang Sementara itu, istilah aktual merujuk produksi dan produktivitas melalui
dalam upaya mewujudkan Indonesia sisip, serta pengembangan padi pada pemanfaatan teknologi teknologi RAISA, kesejahteraan
Emas tahun 2045. gogo di lahan kering. terkini hasil inovasi BRMP dalam petani di kawasan lahan rawa dapat
Dalam kaitannya dengan hal Dalam mendukung upaya pengelolaan dan sistem produksi. lebih ditingkatkan.
tersebut, program prioritas peme percepatan swasembada pangan, Di Kabupaten Barito Kuala, Berdasarkan hasilhasil di
rintah diarahkan untuk mencapai Badan Perakitan dan Modernisasi Kalimantan Selatan, khususnya lapangan, dapat disimpulkan bahwa
swasembada pangan, energi, dan Pertanian (BRMP), yang sebelumnya di Kecamatan Rantau Badauh, teknologi RAISA merupakan inovasi
air, karena ketiga sektor ini menjadi dikenal sebagai Badan Penelitian penerapan teknologi RAISA pada strategis yang sangat layak diadopsi
syarat utama dalam membangun dan Pengembangan Pertanian varietas padi lokal Siam telah secara luas. Dengan penerapan
kemandirian dan kedaulatan bangsa. (Balitbangtan), telah menghasilkan memberikan hasil yang signifikan. teknologi ini, lahan rawa yang
Oleh karena itu, percepatan berbagai teknologi inovatif. Umur panen padi yang sebelumnya selama ini belum tergarap optimal
pengembangan sektor pangan, Inovasiinovasi tersebut telah berkisar delapan bulan dapat dapat diubah menjadi sumber
energi, dan air harus dilakukan terdokumentasi dalam buku “1000 dipangkas menjadi hanya tiga produksi pangan yang handal.
dengan cepat, terukur, dan penuh Teknologi Inovatif Balitbangtan sampai empat bulan. Dengan demikian, teknologi RAISA
kehatihatian. Dalam konteks Kementerian Pertanian”. Salah satu Produktivitasnya juga mengalami memberikan kontribusi nyata dalam
ketahanan pangan, percepatan teknologi unggulan adalah Teknologi peningkatan, dari ratarata 2,8 ton mendukung swasembada pangan
berarti peningkatan produksi dan RAISA yang merupakan singkatan gabah kering panen per hektare Indonesia serta meningkatkan
produktivitas tanaman pangan, dari Rawa Intensif, Super, dan menjadi 3,8 ton per hektare. Selain kesejahteraan petani.
khususnya padi. Aktual. Lahan rawa, yang memiliki
Kementerian Pertanian pada keunggulan berupa ketersediaan
tahun 2025 menargetkan ber bagai air sepanjang tahun, merupakan
program prioritas untuk me wujudkan lahan pertanian potensial untuk
swasembada pangan. Upaya yang mendukung swasembada pangan.
dilakukan mencakup peningkatan Namun, lahan rawa juga memiliki
produksi padi dan jagung, tantangan seperti potensi keracunan
peningkatan produksi susu dan besi (Fe) dan rendahnya kandungan
daging sapi, penyediaan benih unggul, hara tanah. Untuk mengatasi hal
pengembangan pertanian modern tersebut, teknologi RAISA hadir
yang melibatkan petani milenial, sebagai solusi dengan pendekatan
penyediaan alat mesin pertanian serta yang lebih adaptif.
pupuk bersubsidi, pencetakan sawah Teknologi RAISA telah diterapkan
baru seluas 750.000 hektare, dan di berbagai wilayah, termasuk di
optimalisasi lahan pertanian sebesar Kalimantan Selatan. Hasil penerapan
350.000 hektare. menunjukkan bahwa teknologi
Peningkatan produksi padi tidak ini mampu memperpendek umur
dapat dilepaskan dari penerapan panen padi lokal serta meningkatkan
inovasi teknologi pertanian yang produksi dan produktivitas melalui
disesuaikan dengan kondisi peningkatan indeks pertanaman,
spesifik lokasi, selain ditopang oleh dari satu kali tanam dalam setahun
kemampuan petani sebagai pelaku menjadi dua kali.
utama, penyuluh pertanian sebagai RAISA dirancang khusus untuk
pendamping, serta dukungan dari budidaya padi di lahan rawa pasang
semua pihak terkait.
Jalan (Panjang) Modernisasi Kolom
U paya dihadapkan modern belum memberikan keuntungan. pemerintah diberikan mulai yang
membangun
pertanian
sampai
sederhana,
skala
kecil
Tetapi
selanjutnya
tahap
pada
kita
pada
justru swasta yang akan berperan
yang besar disesuaikan dengan
kebutuhan. Namun keseluruhannya
tantangan
penanganan
dalam mengembangkan pertanian
tekno logi
(biologi
aplikasi lahan (luas dan kualitas), modern. Pertanian modern tidak belum sepenuhnya bersinergi dari Oleh: Memed Gunawan
hulu sampai hilir.
dan
selalu harus skala besar dan padat
mekanisasi) serta kondisi SDM kapital, tetapi harus terbangun Ada dua hal penting yang potensi peningkatan hasil dengan
pertanian. Eksten sifikasi dan dalam satu sistem hulu hilir yang perlu perhatian khusus dalam benih bersertifikat. Peran swasta
peningkatan Indeks Pertanaman (IP) saling bersinergi sehingga kualitas membangun pertanian modern dalam pengembangan teknologi
sedang dipacu untuk meningkatkan produk, rantai pasok dan prosesnya masa depan yaitu kondisi lahan, bio benih, pelayanan di sektor pertanian
produksi. Lalu di mana titik kritis semakin efisien. teknologi dan SDM pertanian. dan penyuluhan sangat besar dan
yang perlu diantisipasi? Saat ini perluasan areal pertanian Perbaikan kualitas tanah harus harus menjadi andalan. Pemerintah
Pertanian modern yang ber dibangun dengan pola pengelolaan sudah menjadi prioritas untuk melalui kewenangan anggaran
kelanjutan yang terus berkem modern yang padat modal. Sejatinya pertanian masa depan. Pemupukan dan program bisa merancang
bang menjadi semakin efisien program ini melibatkan sejauh berimbang antara anorganik dengan peran swasta yang besar dengan
memerlukan inovasi dan investasi mungkin masyarakat petani dan kompos, pupuk kandang, biofertilizer memegang kendali agar memicu
teknologi dan sosial yang diperoleh dukungan huluhilir yang solid. dan penambahan bahan organik investasi dan tetap berkeadilan.
melalui pembelajaran para Modernisasi pertanian bukanlah agar pH dan kapasitas tukar kation Sementara itu pengembangan
pelaku secara terus menerus. proyek tetapi proses yang terus membaik tidak dapat tidak harus SDM masih belum memadai dilihat
Perubahan kondisi lingkungan, berlanjut menjadi semakin efisien diaplikasikan untuk memperbaiki dari segi alokasi anggaran. SDM dan
pola mana jemen dan kontinuitas dan mampu bersaing. struktur tanah. Penerapan teknologi kelembagaan petani masih jauh
pasokan sarana produksi sangat Pola pertanian intensif dan tepat guna, hemat air, pertanian dari kemampuan dalam mengelola
menentukan keberlanjutan proses mekanisasi sudah berkembang presisi dan bahkan otomasi sudah pertanian modern yang diharapkan.
modernisasi yang dibangun. bahkan otomasi/digitalisasi sudah menjadi kebutuhan dan harus Model bisnis berbasis skala ekonomi,
Sebenarnya peran pemerintah dipromosikan tidak saja untuk dimulai diperkenalkan secara masif. konsolidasi lahan, kemitraan dan
sudah luar biasa besar, terutama mengatasi semakin meningkatnya Penggunaan benih bersertifikat kelembagaan petani masih perlu
pada sektor yang belum dijamah biaya tenaga kerja tetapi mem ternyata masih rendah sehingga terus dibenahi untuk mendukung
swasta yang pada jangka pendek percepat proses produksi. Bantuan diperlukan edukasi petani tentang terwujudnya pertanian modern.n