Page 17 - Sinar Tani Edisi 4097
P. 17

Pangan                                                                       Edisi 6 - 12 Agustus 2025  |  No. 4097  Tahun LV                17
          Babak








          Baru









          Beras







          Oplosan













            Kasus beras oplosan               telah menarik produknya dari pasar.
           terus menggelinding.               Beberapa  merek yang  menjadi
                                              langganan di pasar modern kini
                 Setelah kasus                menghilang. Justru ada beberapa
               212 merek beras                merek beras yang baru mulai
                                              mengisi stok gerai di pasar modern
               ditemukan tidak                tersebut.
                                                        ini
                                                 Saat
                                                            pemerintah
                sesuai dengan                 menindaklanjuti   temuan    tengah
                                                                          terkait
              standar mutu dan                kualitas dan praktik perdagangan     beberapa      perusahaan,    kasus      Bukan    hanya   itu,  ia  juga
             dijual di atas harga             beras di pasar. Dari investigasi di 268   terbaru  ditemukan  oplosan beras   meminta Direktur Pengadaan untuk
                                                                                                                        mengecek perdagangan kantong
                                                                                                         menemukan
                                                                                                   Riau
                                                                                   SPHP.
                                              titik sampel di daerah lumbung padi,
                                                                                           Polda
               eceran tertinggi               ditemukan bahwa 212 sampel tidak     pengoplosan beras SPHP di Jalan      beras SPHP tersebut dan membuat
                  (HET), kasus                sesuai dengan standar mutu dan       Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan   sistem  untuk  mencegah  adanya
                                              dijual di atas Harga Eceran Tertinggi
                                                                                                                        penjualan kantong tersebut secara
                                                                                   Tenayan Raya, Pekanbaru.
             terakhir ditemukan               (HET).    Pemeriksaan    dilakukan      Menanggapi     kasus   tersebut,  ilegal.  ”Kami  sudah  memikirkan
             pengoplosan beras                melalui 13 laboratorium independen   Direktur   Utama   Perum    Bulog,   untuk menambahkan ID khusus,
            SPHP yang terjadi di              di seluruh Indonesia.                Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan     atau  tanda  seperti  memasukan
                                                                                   kronologisnya.
                                                 “Ini bukan sekadar kasus beras
                                                                                                                        kertas khusus agar pembeli beras
                                                                                                                  ada
                                                                                                   Menurutnya,
               Pelalawan, Riau.               oplosan. Ini lebih dari itu. Beras   oknum yang membeli kantong SPHP      SPHP yakin beras tersebut milik
                                              kualitas biasa dijual sebagai premium   bekas. Kemudian, pelaku tersebut   Bulog,” katanya.
                                              tanpa   proses  pencampuran.    Ini  membeli    beras   dengan    harga      Dalam kasus ini, polisi menyita
                                              adalah manipulasi yang merugikan     Rp 8.000/kg, lalu beras tersebut     9 ton beras oplosan dari seorang
                   asus oplosan beras  yang   masyarakat,” kata Menteri Pertanian,   dicampur dengan beras patahan.     pengusaha atau distributor lokal
                   ramai    akhir-akhir  ini  Andi Amran Sulaiman.                 Beras yang sudah dicampur atau       berinisial R yang kini sudah ditetapkan
                   telah menarik Presiden        Kementerian    Pertanian   telah  oplosan  dimasukkan  ke  kantong     tersangka. Beras tersebut dijual Rp
                   Prabowo Subianto untuk     melaporkan temuan ini kepada Satgas   SPHP, lalu menjual dengan harga Rp   5.000-7.000 lebih mahal dari harga
                   ikut turun tangan. Saat    Pangan Mabes Polri dan Kejaksaan     13 ribu/kg ke masyarakat.            seharusnya.  Bahkan    diperkirakan
       Kperesmian Koperasi Desa               Agung,     dengan     pemeriksaan       “Hasil   pemeriksaan,    oknum    selisihnya dapat mencapai Rp 9.000
          Merah Putih di Desa Bentangan,      terhadap 26 merek beras, dan 40      tersebut mengakui hal itu. Jadi bukan   jika dioplos menjadi beras premium.
          Wonosari,    Kabupaten     Klaten,  merek lainnya akan segera menyusul.   Bulog yang melakukan pengolosan,”      Operasi yang dipimpin Direktorat
          Jawa  Tengah,  Presiden  Prabowo    Dari hasil pengawasan bersama, 90    ujarnya  Rizal  saat  berkunjung  ke   Reskrimsus Polda Riau di bawah
          mengungkap      adanya     praktik  persen sampel yang diperiksa tidak   Koperasi  Kelurahan  Merah  Putih    Kombes Ade Kuncoro mengungkap
          manipulasi di pasar beras nasional.   memenuhi standar.                  Melawai yang berada di Blok M        dua modus operandi yang dilakukan
          Terdapat beras kualitas eceran atau    Pemerintah       menyampaikan     Square, Jakarta Selatan, Minggu      tersangka   R.   Pertama,   pelaku
          medium dikemas sebagai beras        apresiasi kepada pelaku usaha yang   (27/7).                              mencampur beras medium dengan
          premium, lalu dijual dengan harga   telah secara sukarela menarik dan       Jadi lanjut Rizal, persoalannya   beras berkualitas buruk atau reject
          jauh di atas HET.                   menyesuaikan harga produk mereka     adalah oknum atau pelaku tersebut    kemudian    di-repacking   menjadi
            Presiden yang pernah menjadi      dengan kualitas sebenarnya. Namun    membeli    kantong   bekas   SPHP,   beras SPHP.  Kedua, pelaku membeli
          Ketua Umum Himpunan Kerukunan       Amran    menganggap     tidak  ada   kemudian memasukan beras oplosan     beras murah dari Pelalawan dan
          Tani Indonesia (HKTI) ini menilai,   alasan harga beras berada di atas   dan  dijual  ke  masyarakat.  Dirinya   mengemasnya ulang dalam karung
          kasus  tersebut   bukan   sekadar   HET, mengingat kondisi produksi dan   juga  telah  mengingatkan penyedia   bermerek  premium  seperti  Aira,
          pelanggaran administratif, melainkan   stok nasional dalam kondisi sangat   kantong   kemasan   SPHP.   “Saya   Family, Anak Dara Merah, dan Kuriak
          penipuan,  kejahatan  ekonomi,  dan   baik.                              coba  cek  di  salah  satu  market   Kusuik untuk menipu konsumen.
          bentuk   penghianatan    terhadap      Badan    Pusat  Statistik  (BPS)  place, ternyata ada yang menjual        Barang bukti yang disita meliputi
          bangsa. Baginya, permainan harga    mencatat produksi beras nasional     kantong beras SPHP. Jadi saya        79 karung beras SPHP oplosan, 4
          oleh  penggilingan   padi   besar   periode    Januari–Agustus    2025   tekankan kepada perusahaan yang      karung bermerek premium berisi
          dan produsen beras nakal telah      diperkirakan mencapai 24,97 juta ton,   memproduksi   kantong    SPHP,”   beras rendah, 18 karung kosong
          merugikan petani.                   atau naik 14,09% dibanding periode   tegasnya.                            SPHP, timbangan digital, mesin jahit,
            “Ada penggilingan padi besar      yang sama tahun 2024 yang sebesar       Untuk menyusuri kasus tersebut,   dan benang jahit. Atas perbuatannya,
          yang nakal. Jika mereka tidak patuh   21,88 juta ton. “Produksi tinggi, stok   pihaknya telah menurukan tim ke   tersangka dijerat dengan Pasal 62
          pada kepentingan negara, saya akan   melimpah. Tidak ada alasan bagi     daerah  untuk  berkoordinasi  dengan   ayat (1)  jo Pasal  8 ayat (1) huruf  e
          sita dan serahkan kepada koperasi   siapa pun untuk menaikkan harga      Satgas Pangan dan Babinsa guna       dan f, serta Pasal 9 ayat (1) huruf d
          untuk dikelola demi kesejahteraan   seenaknya,” katanya.                 melakukan    pengawasan.    Bukan    dan h Undang-Undang Nomor 8
          petani,” tegas Prabowo.                                                  hanya    itu,  Bulog    melibatkan   Tahun  1999  tentang  Perlindungan
            Dari hasil pantauan Sinar Tani di    Kasus Beras SPHP                  pengurus Koperasi Desa Merah Putih   Konsumen, dengan ancaman pidana
          lapangan, ada beberapa perusahaan      Belum kelar persoalan kasus       untuk melaporkan ke Satgas Pangan    5 tahun penjara dan denda maksimal
          penggilingan beras besar yang kini   oplosan  beras   yang  diproduksi   kalau ada pelanggaran.               Rp2 miliar. Yul
   12   13   14   15   16   17   18   19   20